Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Barat Daya mulai menerapkan sistem pendidikan berbasis data dan pembelajaran  berbasis digital di tingkat Sekolah Dasar.

Hal ini merupakan upaya menuju tata kelola pendidikan yang baik demi meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan.

Wakil Bupati MBD Agustinus Kilikily ketika membuka kegiatan sosialisasi sistem pendidikan berbasis data dan pembelajaran  berbasis digital di tingkat Sekolah Dasar mengatakan tata kelola pendidikan yang baik menunjuk pada sebuah keadaan yang tertib, terbuka dan akuntabel.

“saya harap setiap kepala sekolah beserta jajaran diharapkan  mampu mengatur dan bijaksana mengelola manajemen sekolahnya dengan baik,” ingatnya.

Karena data yang tidak sesuai dan tidak valid akan berdampak pada seluruh perencanaan sekolah.

Baca Juga: Paripurna Istimewa di Malteng Wujud Kepedulian DPRD Maluku

Untuk menjawab seluruh persoalan pendidikan yang begitu banyak dan kompleks, Pemkab MBD menurutnya selalu konsisten secara periodik.

“Kita terus berkesinambungan memperhatikan berbagai hal untuk terus memperbaiki dan mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan,” terangnya.

Ditambahkannya, dalam setiap momen, Pemkab MBD selalu mengajak seluruh ASN untuk terus berlari maju tanpa kenal lelah  demi membangun dan terus berkarya di bumi Kalwedo.

“Selain kegiatan sosialisasi perencanaan berbasis data dan pembelajaran berbasis digital yang disampaikan oleh narasumber, Ibu dokter Vera Leimena, juga terselip akan disosialisasikan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari seluruh program pendidikan yang akan disampaikan oleh narasumber, Ibu Rely Noach,” tuturnya.

Wabup berharap seluruh perencanaan dan pelaksanan kegiatan sekolah, sangatlah dibutuhkan kepala sekolah, bendahara, operator sekolah.

Kenapa, karena mereka yang dapat merancang, mengelola bahkan melaporkan secara berkala setiap data sebagai acuan dari sebuah perencanaan yang baik.

Terkhusus kepada 155 SD di Kabupaten MBD, dimana di bulan Oktober yang akan datang, asesmen nasional akan kembali berlangsung pada setiap satuan pendidikan, diharapkan dapat mempersiapkan dengan baik.

“Hasilnya akan terlihat grafik ketercapaian pendidikan yang menunjukan secara detail kelemahan dan kekuatan setiap satuan pendidikan di MBD baik itu numerasi, literasi dan survei lingkungan belajar,” ujarnya

Kegiatan ini lanjutnya diharapkan dapat melatih dan memberikan pemahaman kepada pengelola sekolah dalam memahami kebijakan Merdeka Belajar serta memahami rapor pendidikan.

“Saya harap dari implementasi kebijakan Merdeka Belajar, pengelola sekolah dapat menyusun rencana program pembelajaran dan pengembangan sekolah yang efektif dan efisien berdasarkan data dan informasi kondisi sekolah yang dipotret pada rapor,” tegasnya.

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan mulai tanggal 23-25 Agustus 2023 yang pelaksanaannya dipusatkan pada Gedung Serbaguna Tiakur.

Dihadiri oleh kepala sekolah, bendahara sekolah, operator sekolah dan salah satu guru kelas perwakilan dari 155 SD yang tersebar di Kabupaten MBD. (Mg-2)