AMBON, Siwalimanews – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon membangun rumah tempat persinggahan gelandangan dan pengemis (gepeng) tahun ini tidak jadi dilakukan lantaran anggaran untuk pembangunan rumah tersebut dialihkan untuk penangan Covid-19.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Ambon, Nurhayati Jasin beralasan tidak adanya rumah singgah untuk menanggulangi persoalan gepeng, dikarenakan adanya refocusing anggaran untuk penanggulangan covid-19.

Dirinya mengungkapkan, sesungguhnya rumah singgah tersebut dapat dibangun dalam tahun 2020, sebab pengadaannya diagendakan 2019. Namun, terkendala karena bencana non alam yakni Covid-19.

“Anggaran tahun 2020 terkena refoucusing. Pengusulan anggaran pengadaan rumah singgah, di APBD 2021 juga tidak bisa dilakukan. Sebab, itu tidak ada didalam sistem. Jadi kita mau mereka dimana,” ungkap Jasin kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Senin (23/11).

Jasin menegaskan, anggaran menjadi kendala utama pembangunan rumah singgah, sehingga dirinya mengakui sampai dengan saat ini pengadaan rumah singgah tersebut hanya sebatas angan yang belum tentu diadakan.

Baca Juga: Abua: Inflasi Pengaruhi Ekonomi Daerah

“Tergantung kebijakan petinggi. Kita tidak punya anggaran untuk pengadaan rumah singgah. Kita tidak punya anggaran, lalu kita mau ambil atau pakai rumah dimana untuk menampung para Gepeng. Kantor Dinsos Kota Ambon saja, kita masih kontrak” tandas Jasin.

Jasin menambahkan, langkah pembinaan sampai dengan saat ini masih terus dilakukan. Dinsos tidak bisa berbuat lebih, alasan anggaran menjadi kendala penanggulangan kaum gepeng.

“Kalau ada yang terkena razia, maka tetap kita lakukan pembinaan, dan kembalikan kepada keluarga. Namun mereka yang dikembalikan itu, tetap turun jalan lagi. Kalau kita mau tampung, mau ditempatkan dimana, sementara situasi kantor Dinsos saja, banyak pegawai yang tidak kebagian tempat duduk,” pungkasnya. (Cr-6)