AMBON, Siwalimanews – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Ambon, Enricho Matitaputty mengatakan, pekan depan proses pelelangan proyek revitalisasi Pasar Mardika akan dilaksanakan.

Pelelangan tersebut merupakan rangkaian proses revitalisasi Pasar Mardika yang akan dilakukan pada 2021 nantinya, dengan sistem Multi Years, yang artinya dikerjakan dalam hnga waktu satu tahun.

“Beta dengar sih Minggu depan ini proses lelang jalak begitu jadi lelangnya itu multi years, 2021-2022 begitu,” ungkapnya kepada wartawan di Balai Kota Ambon,  Selasa (24/11).

Diakuinya, pengerjaan tersebut nantinya akan menelan biaya pengerjaan sebesar Rp162 milyar, dimana jumlah ini akan digunakan sekaligus untuk proses pelelangan pekan depan, dan penanda tanganan kontrak.

“Itu 162 milyar dana yang nanti kita pakai,” tandasnya.

Baca Juga: Dansat: Program BRAIN Tetap Berjalan

Untuk proses pelelangan, semuanya akan menjadi kewenangan Balai Cipta Karya. Dinas PUPR tidak bertanggungjawab soal proses lelang. “Lelang bukan kewenangan kami, tidak ada di kita ada di Balai Cipta Karya,” pungkas Matitaputty.

Proses perencanaan sudah final, untuk gedungnya sendiri tetap empat lantai dengan kapasitas gedung akan mampu menampung sebanyak 1.991 kios dengan jumlah pedagang sesuai dengan banyak kios tersebut.

“Proses perencanaan sudah final dengan PUPR, kita juga dengan perdagangan soal fungsi-fungsi ruangnya sudah siap. Intinya semua sudah dibahas dan selesai,” kata Matitaputty.

Seperti diberitakan sebelumnya, revitalisasi Pasar Mardika akan dimulai pekerjaan fisiknya awal Januari 2021. Pasar ini akan dirubah dari tradisional menjadi pasar modern. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ambon, Enrico Matitaputty mengatakan,  revitalisasi fisik pasar tradisional Mardika Kota Ambon menjadi pasar modern akan dimulai 2021 dan menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR.

“Jadi awal tahun 2021 atau Januari itu  proses revitalisasi pasar Mardika sudah mulai berjalan,” kata Matitaputty kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Kamis (12/11).

Kementerian Perdagangan dan Kementerian PUPR mengucurkan revitalisasi anggaran pasar Mardika sebesar Rp160 miliar, tetapi karena pandemi Covid-19, fokus pelaksanaan pembangunan dilaksanakan pada 2021.

Ia mengaku, akhir November ini akan dimulai proses tender atau lelang. Proses ini diperki­rakan memakan waktu sebulan yakni sampai dengan akhir Desember, menuju awal tahun.

“Akhir November ini kita lelang, kemudian proses lelang itu sekitar satu bulan, sehingga awal tahun baru atau Januari pekerjaan fisik sudah bisa jalan,” jelas Matitaputty.

Kontrak kerja ravitalisasi Pasar Mardika bersifat multi years, dimana pelaksanaan pekerjaannya mengikat dana  selama masa satu tahun anggaran. “Pekerjaan jalannya multi years 2021-2022,” tandasnya.

Matitaputty memperkirakan anggaran yang dikuras diperkirakan total sebanyak Rp 162 milyar. “Total itu satu kali lelang dikontrakkan itu full. Karena ini multi years, jadi dia jamak ya,” jelas Matitaputty.

Ia menambahkan, untuk proses pembersihan, masih dilakukan sampai dengan saat ini,dan menjadi tanggung jawab Ddnas terkait, yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan di bawah pimpinan Pieter Leuwol selaku kepala dinas.

“Kalau untuk proses pembersihan itu di Pak Pit Disperindag,” katanya.

Matitaputty menegaskan, Desember proses pembersihan sudah harus selesai, dan sudah steril dari pedagang sehingga tidak menghambat proses pembangunan pada awal tahun.

“Saya kira Januari ini sudah mulai jalan,” tegasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon, Pieter Leuwol mengatakan, suka atau tidak suka, Disperindag akan mengambil tindakan tegas untuk pedagang segera meninggalkan lokasi pasar.

Disperindag akan memberikan surat peringatan kepada para pedagang untuk segera kosongkan lokasi pasar Mardika dan menempati setiap lapak yang telah disediakan untuk ditempati oleh para pedagang. (Cr-6)