AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Kota Ambon bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mencanangkan gerakan ayo belanja online, Kamis (29/5).

Peluncuran berlangsung di ruang rapat VIP Balai Kota Ambon dihadiri Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku, Noviarsono Manullang berserta sejumlah staf BI dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Ambon.

Louhenapessy kepada wartawan usai peluncuran gerakan ayo belanja online mengungkapkan, gerakan belanja online ini dilakukan untuk menjaga kestabilan perekonomian kota Ambon di tengah pandemi yang sementara melanda di Kota Ambon.

Dikatakan, dalam situasi pandemi Covid-19 seperti ini, Pemkot Ambon harus memberikan apresiasi kepada BI untuk terus menginovasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Dalam situasi seperti begini pemerintah harus betul-betul memberikan apresiasi kepada BI sebagai mitra kita, yang coba mengadakan inovasi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat Kota Ambon, antara lain dengan menggunakan belanja online yang diperuntukan bagi UMKM,” ujarnya.

Baca Juga: Gustu Kota Siagakan Posko Pembatasan Gerak Orang

Menurut mantan Ketua DPRD Maluku ini, gerakan ayo belanja  online merupakan salah satu pilihan yang harus dilaksanakan oleh pemerintah untuk menjaga suasana perdagangan perekonomian di Kota Ambon.

Ia menegaskan, ASN Pemkot Ambon akan dijadikan contoh penggunaan aplikasi ini, dengan alasan ASN memiliki pendapatan tetap begitu juga  warga Kota Ambon yang memiliki pendapatan tetap dapat menggunakan aplikasi tersebut.

“ASN bisa memanfaatkan potensi yang ada untuk menggerakkan ekonomi masyarakat ya tentunya dia akan positif buat masyarakat kita. Oleh karena itu diharapkan, selain ASN juga bagi masyarakat yang menengah ke atas jugalah,” jelasnya sembari membambahkan, program ini dapat dapat membantu masyarakat kecil selaku pelaku usaha dan pedagang.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Maluku, Noviarsano Manullang dalam rilisnya kepada Siwalima mengungkapkan, pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi seluruh lapisan masyarakat, bahkan dampak dari pandemi ini dirasakan hampir diseluruh sektor tidak terkecuali bagi pelaku usaha khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Dikatakan,dampak covid juga terjadi pada pengurangan pegawai/pekerja dan penurunan pendapatan serta daya beli masyarakat. Adapun pembatasan aktivitas untuk memotong mata rantai Covid-19 juga berdampak pada pekerja informal seperti tukang ojek, tukang becak hingga pedagang bahan pokok di pasar.

Mencermati dampak tersebut, lanjutnya, perlu dilakukan langkah terobosan agar aktivitas ekonomi di Provinsi Maluku khususnya Kota Ambon dapat berjalan di tengah pembatasan aktivitas masyarakat. Karena itu, Pemerintah Kota Ambon bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku mendorong gerakan yang dinamakan gerakan belanja online.

Gerakan ini akan memberikan manfaat baik bagi pelaku usaha, konsumen hingga pekerja informal karena juga akan menggerakkan layanan jasa pesan antar.

Melalui gerakan ini, diharapkan dapat mendorong pemulihan kinerja ekonomi beberapa sektor sekaligus karena menggunakan aplikasi web dan mobile based sehingga, meminimalisir masyarakat untuk keluar rumah namun tetap dapat berbelanja memenuhi kebutuhan sehari-harinya. (Mg-6/Mg-5)