BUPATI Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Abdul Mukti Keliobas menjadi inspektur upacara peringatan detik-detik Proklamasi RI ke-77 Tahun 2022, yang berlangsung di Halaman Pendopo Bupati Kab. SBT,  Rabu (17/8).

Peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang bertema Pulih lebih cepat, Bangkit lebih kuat.

Selanjutnya seluruh peserta upa­cara mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan, kemudian dilanjutkan dengan pe­ngibaran bendera merah putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya

Pasukan Pengibar Bendera (Pas­kibra) yang bertugas yakni Eka Ardiyanti sebagai pembawa ben­dera, Ahmadul Kabir Rifai Suparman sebagai pembentang bendera, Mus­tamar Kelian  sebagai penarik ben­dera, Asyudi Rumasukun sebagai pengibar bendera, serta Pengawal Pasukan Pengibar Bendera dari TNI – POLRI yakni Prada Wahyudi Walanda dan Bripda Irzan Lating.

Pelaksanaan Upacara pengibaran Bendera merah putih oleh anggota Paskibraka Kabupaten SBT tahun 2022 berjalan khidmad dan lancar, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dalam rangka memperingati HUT RI ke 77 oleh Bupati SBT.

Baca Juga: 148 Tower BTS 4G di SBT Mulai Dibangun

Kepada wartawan, Bupati menga­takan, untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia butuh energi yang luar biasa dari semua generasi saat ini.

Keliobas mengungkapkan, per­jua­ngan untuk merebut kemerde­kaan Indonesia tidak mudah, namun para pahlawan telah berjuang de­ngan susah payah untuk memper­juangkan dan mempertahankan kemerdekaan. “Sampai di generasi berikut mengisi kemerdekan. Me­ngisi kemerdekaan ini butuh energi yang luar biasa, kita tidak bisa bersenang-senang,” ungkapnya.

Untuk itu, Bupati SBT dua periode ini meminta kepada Aparatur Sipil Negera (ASN) di kabupaten bertajuk ‘Ita Wotu Nusa’ itu untuk me­ningkatkan kompetensi, baik kompetensi teknis maupun struktur.

“Kompetensi teknis dan struktural itu harus disiapkan sedini mung­kin,” pintanya.

Ditanya soal sejumlah wilayah yang dipimpinnya masih minim infrastruktur, dia mengaku, hal tersebut harus diikuti dengan ke­mampuan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

Dikatakan, perencanaan pemba­ngunan wilayah pulau-pulau mem­butuhkan anggaran yang begitu besar, apalagi akibat Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu terjadi beberapa kali refocusing atau pemangkasan anggaran.

“Refucosing ini mengakibatkan pembangunan tidak bisa menyentuh semua daerah, harapan kita itu se­mua daerah harus mendapat peme­rataan pembangunan. Tapi apadaya mau dikata, kalau kemudian APBD kita cukup terbatas karena dampak dari pandemi kemarin,” ujarnya. (S-08)