BUPATI Seram Bagian Barat (SBB), Timotius Akerina berharap kepada generasi muda di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) agar terus mengembangkan potensi pertanian, dari berbagai inovasinya.

“Sebab generasi muda sebagai garda terdepan dalam membangun daerah ini, maka itu bisa merubah mindset tentang pertanian, karena pertanian ini menjadi salah satu ujung tombak pembangunan dan potensi pertanian yang meningkatkan perekonomian berbasis kerakyatan,” ungkap Bupati dalam sambutanya saat menghadiri panen raya padi bersama kelompok tani di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Rabu (13/10).

Akerina mengatakan, kegiatan panen raya oleh kelompok tani Waimital ini, untuk mendukung ketersediaan pangan dalam bebrapa bulan kedepan. Kabupaten SBB memeliki potensi sektor pertanian yang sangat prospek dan bisa menjadi lubung pangan di Bumi Saka Mese Nusa.

Sebab potensi pertanian di SBB tidak hanya dibuktikan dengan luas areal sawah, ungkat Akerina, tetapi produktivitas padi yang sangat menghasilkan.

Sampai dengan 19 Februari 2021, luas areal lahan yang ditanamai padi mencapai 35,877 hektar, dan perkiraan panen mencapai 118,000 ton. Atas hal tersebut sehingga dapat menompang kebutuhan pangan masyarakat di Bumi Saka Mese Nusa untuk 14 bulan kedepan.

Baca Juga: Cerita Sukses Ramly di Akhir Masa Pemerintahan

Ditegaskan, potensi pertanian di SBB ditunjukan dengan pemanfaatan teknologi tepat guna yang diterapkan oleh para petani seperti, penggunaan alat pertanian hingga pengembangan inovasi taring bang jani (TBJ) yang lebih efektif, hemat waktu, biaya dan hasil produktivitas yang tinggi.

“Saya berharap potensi pertanian ini dapat terus kita kembangkan terutama bagi generasi muda dengan berbagai inovasinya, karena sektor pertanian menjadi sala satu ujung tombak pembanguan dalam meningkatkan perekonomian berbasis kerakyatan,” harap Akerina.

Diungkapkan, dengan panen raya ini pemerintah daerah sangat menyambut baik, serta memberikan apresiasi kepada kelompok tani Waimital.

Untuk itu Akerian berpesan kepada para petani agar tetap melanjutkan pembangunan masing-masing dan muda-mudahan masyarakat sksn terus tingkatkan lsgi dan berjuang bersama Pemda SBB, sehingga dapat membawa kabupaten ini ke masa depan yang lebih cemerlang.

Menurutnya, komoditi khusus beras merupakan kebutuhan penduduk yang paling mendasar. Olehnya itu, perlu diupayakan agar harga beras terjangkau dan juga harus dapat memberikan keuntungan yang wajar bagi petani, sehingga petani tetap bergairah untuk menanam padi. Sebab masyarakat SBB semua butuh pangan, karena pangan yang sehat dan bergizi, maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat.

“Saya pesan ada dia sektor yang tidak boleh berhenti dalm pengelolaan, salah saltunya, pertanian dan kesehatan dalam menghadapi masa pandemik Covid-19,” tuturnya.

Lanjut Bupati, panen di saat pandemik Covid-19 ini menjadi suatu kebanggaan, karena swadaya pangan padi merupakan kebutuhan pokok yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, walaupun dalam kondisi Covid-19, namun semangat aktivitas masyarakat, khususnya petani tetap semangat, sehingga mampu mengatasi kemiskinan dan mensejaterahkan masyarakat SBB. (S-48)