BUPATI Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Th. Noach, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya di Hotel Claro Kota Kendari Sula­wesi Tenggara, Selasa (11/4), yang dibuka secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian.

Bupati mengatakan, untuk menyukseskan Pemilu 2024, pihaknya terus memantau dan mengecek kesiapan baik dari sisi petugas dan mengkoordinasikan serta bersinergi dengan Penyelenggara Pemilu baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun  Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten MBD.

“Sebagai agenda negara, tahapan Pemilu kerap kali mengalami tantangan dan hambatan. Karena itu, kesadaran bela negara penting untuk ditumbuhkan. “Di sini pentingnya kesadaran bela negara ditumbuhkan. Karena sekali hal-hal yang prinsipil dalam konstitusi diubah bisa memecah persatuan-kesatuan bangsa,” ujar Bupati.

Ia berharap, koordinasi lintas sektoral baik pemerintah pusat dan daerah, TNI – Polri, Penye­lenggara Pemilu (KPU dan Ba­-waslu), stakeholder lainnya hingga masyarakat umum terus ditingkatkan sehingga apabila terdapat temuan masalah maka secepatnya diatasi sehingga tidak berdampak bagi daerah lain.

“Kami akan kawal dan terus membangun koordinasi dengan semua pemangku kepentingan sehingga pelaksanaan Pemilu 2024 nanti dapat berjalan dengan baik,” harap Bupati.

Baca Juga: Bupati: Musrenbang RKPD Penting Menyusun Program Daerah

Sementara itu, Mendagri dalam arahannya  menyampaikan, Rakornas dengan tajuk Sinergi Memantapkan Kerukunan Sosial Masyarakat dalam Mewujudkan Pemilu Damai, Aman dan Harmoni ini, bertujuan untuk memberikan kesepahaman bersama terhadap berbagai kebijakan dan upaya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mengatasi potensi masalah sosial di tengah masyarakat. Khususnya dalam menciptakan kondisi aman saat menyambut pesta demokrasi Pemilu tahun 2024 mendatang.

“Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum, tugasnya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, menjaga kewaspadaan nasional. Karena, ini masalah penting bagi bangsa. Kita liat topiknya, tema ini biasa, pasti akan membicarakan variabel. Ada dua variabel, pertama; perlunya sinergi ketahanan sosial, kedua; pemilu damai aman dan harmoni,” ungkap Mendagri.

Ia menjelaskan, sinergitas perlu dilakukan dalam rangka menjaga ketahanan ekonomi sosial dan budaya. Karenan bangsa yang besar memiliki keragaman/plural, disparitas bersuku-suku, berbangsa-bangsa dan bermacam agama.

Namun sadarkah kita keraga­man ini di satu sisi merupakan kekayaan bagi kita. Tidak banyak negara yang memiliki keragaman seperti Indonesia dan tidak banyak negara yang mampu merawat keberagaman ini. Di sisi lain di ilmu keamanan dengan semakin beragamnya hal tersebut maka potensi konflik semakin besar,” jelasnya.

Semakin besar kelompok semakin banyak perbedaan, maka semakin besar potensi konflik yang akan terjadi. Menurutnya, berdasarkan ilmu manajemen konflik, jika mau membuat kelompok menjadi solid, maka harus mengangkat persamaan yang ada. “Misalnya melalui lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama itu akan menyatukan kita dan dasar negara kita Pancasila itu juga menyatukan kita,” tambah Mendagri. (S-08)