PENJABAT Bupati Maluku Tengah, Muhamat Marasabessy mengapresiasi pelaksanaan pen­canangan program literasi dan inklusi bagi 1000 perempuan di Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (12/5).

Kegiatan yang dipusatkan di Baileo Soekarno Masohi itu dihadiri Direktur Utama Perseroan Terbatas (PT) Bursa Efek Indonesia (BEI), Imam Rachman dan Kepala Ekse­kutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, Inanrno Djajadi serta jajaran pejabat OJK Kantor Pusat.

Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan secara simbolis CSR HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia dan Sosialisasi Cerdas Investasi di Pasar Modal.

Selain itu, hadir pada penca­nangan dan sosialisasi, Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua m, .Darwisman; Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman beserta jajaran direksi. Direktur PT. Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia selaku Ketua HUT ke-45 Pasar Modal, Antonius Herman Azwar; Kepala OJK Provinsi.Maluku, Roni Nazra; pimpinan Bursa Efek Indonesia Provinsi Maluku, Forkopimda Kabupaten Maluku Tengah, Sekre­taris Daerah Malteng, Asisten, Staf Ahli serta Pimpinan OPD, Ketua Tim Penggerak PKK, Bella Marasabessy, dan Ketua Dharma Wanita.

Penjabat Bupati Malteng, Muhamat Marasabessy, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini terasa spesial dan sangat istimewa, karena dihadiri langsung oleh Pejabat utama Direksi OJK Republik Indonesia dan jajaran, serta Direktur Utama Bursa Efek Indonesia bersama jajaran direksinya.

Baca Juga: Bupati Malteng Bantu Warga di Nusalaut

“Ini adalah sebuah kehormatan bagi kami selaku pemerintah kabupaten dan seluruh masyarakat, karena ditengah berbagai kesibukan yang begitu padat, bapak-bapak sudah bekesempatan mengunjungi langsung daerah kami, bahkan sudah merasakan keindahan alam, beragam pesona wisata serta keramatamahan masyarakat di negeri berjuluk Pamahanunusa ini,” kata Bupati.

Bupati optimis, kunjungan kerja ini akan memberikan kesan yang dalam di hati jajaran direksi BEI dan OJK, sehingga setiap kebijakan dalam bentuk program kegiatan yang akan dilakukan kedepan, Kabupaten Maluku Tengah akan tetap menjadi daerah prioritas yang siap menerima berbagai bantuan guna mendukung agenda-agenda pembangunan di daerah ini.

“Pada kesempatan ini, saya ingin menginformasikan bahwa dalam rangka percepatan pembanguan di Kabupatan Maluku Tengah, kami telah menjalin kerjasama strategis dengan berbagai pihak, baik antar sesama pemerintah daerah, BUMN, Lembaga Perbankan dan Ekonomi, Perguruan Tinggi, Lembaga Profesi lainnya termasuk Perusahaan Swasta yang sudah go internasio­nal. Kami menyadari bahwa untuk membangun Kabupaten ini, men­dorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan asli daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mengatasi masa­lah kemiskinan ekstrem membu­tuhkan good will dan kerjasama kolektifas seluruh pemangku kebijakan,” jelasnya.

Menurutnya, kehadiran Jajaran Direksi Utama OJK dan BEI harus disambut dengan rasa optimisme yang tinggi, bahwa pada saatnya pihaknya akan menerima dan merasakan berbagai bantuan lain­nya yang berdampak positif bagi pengembangan daerah ini, serta peningkatan kualitas pelayanan masyarakat.

“Komitmen OJK dan BEI sangat luar biasa dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ini. Salah satunya melalui pelaksanaan Edukasi dan Literasi Keuangan dalam bentuk sosialisasi Cerdas Berinvestasi di Pasar Modal,” terangnya.

Bupati mengaku, salah satu tantangan yang masih dihadapi adalah upaya pemerintah untuk mengubah pola pikir masyarakat yaitu menggeser dari saving society menjadi investing society. “Masyarakat masih memiliki per­sepsi yang keliru tentang keber­adaan pasar modal, misalnya transaksi di pasar modal bersifat judi, membutuhkan modal yang besar hanya cocok untuk orang kaya saja dan banyak penipuan yang terjadi sehingga uang diinvestasikan di pasar modal bisa hilang,” sebutnya.

Tak hanya itu, lanjut bupati, yang membuat masyarakat merasa lebih nyaman menginvestasikan modal­nya pada bidang usaha yang telah mereka kenal selama ini seperti usaha pada sektor riel dan mena­bung baik di bank maupun menyim­pan logam mulia dan membeli tanah.

“Cara berpikir seperti ini sudah waktunya diubah, dan pemerintah daerah berupaya mengatasi hal tersebut dengan menjalin kerjasama serta membangun sinergitas dengan lembaga keuangan untuk aktif memberikan literasi keuangan yang baik dan benar kepada masyarakat. Apalagi saat ini dan masa depan kita akan terus menghadapi perkem­bangan teknologi di era digital yang sangat massive dan tidak dapat terbendung,”paparnya.(S-17)