AMBON, Siwalimanews – Badan Pusat Statistik mencatat ekspor Maluku di bulan Agustus kompak turun. Ekspor turun 83,58 persen dibanding Juli 2023.

Secara kumulatif nilai ekspor Maluku Januari sampai dengan Agustus sebesar US$ 47,33 juta atau mengalami penurunan sekitar 2,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

“Ekspor Maluku Agustus 2023 berasal dari sektor nonmigas, kata kepala BPS Maluku Maritje Pattiwaellapia dalam rilis yang diterima Siwalima, kemarin.

Walaupun ekspor menurun, komoditi non migas maluku masih diminati oleh negara Singapura, Vietnam, Hongkong, Jepang dan Amerika Serikat.

“Yang terbesar menuju ekspor kita menuju ke negara Vietnam yakni senilai US$ 0,29 juta,” ujarnya.

Baca Juga: Harga BBM Nonsubsidi Naik Lagi

Ia menjelaskan komoditas non migas yang diminati negara tetangga mulai dari kelompok ikan (kerapu, ikan laut hidup, fillet tuna, daging ikan lainnya beku, sotong, kepiting (live crab) dan udang.

Sedangkan ekspor migas berupa minyak petroleum mentah senilai US$ 11,16 juta. “Kalau kita ban­-dingkan nilai ekspor Maluku periode Januari sampai dengan Agustus terhadap periode yang sama tahun 2022 menunjukkan penurunan sekitar 2,67 persen,” jelasnya.

Nilai ekspor ini lanjutnya berbanding dengan Impor. Ekspor Maluku di bulan Agustus sebesar US$ 27,64 juta atau naik sekitar 59,03 persen dibanding Juli.

“Secara kumulatif nilai impor Januari-Agustus mencapai US$ 150,72 juta atau mengalami peningkatan sekitar 14,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022,” ungkapnya.

Selama Januari-Agustus 2023, negara asal impor Maluku adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Tiongkok.

“Impor terbesar kita berasal dari Singapura dengan nilai US$ 108,68 juta,” tandasnya.(S-09)