AMBON, Siwalimanews – Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Hatta Hehanussa minta kepada pihak Balai Jalan dan Jembatan Nasional diminta untuk lebih siap dalam melakukan perencanaan serta anggaran tanggap darurat bencana.

ia mengaku, sejak kejadian putusnya akses jalan yang berada di Desa Nuruwe tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak balai  untuk segera ditangani dan memang telah ditangani dengan baik.

“Pasca kejadian itu kita sudah koordinasi dengan balai jalan dan balai telah koordinasi dengan pihak kabupaten jadi sudah diatasi dengan penanganan darurat,” ungkap Hehanussa kepada Siwalimanews di Baileo Karang Panjang, Jumat (1/4).

Menurutnya, walaupun persoalan tersebut telah ditangani, tetapi sampai dengan saat ini Provinsi Maluku masih diperhadapkan dengan minimnya anggaran yang tersedia pada pos-pos dalam rangka penanganan bencana.

Karena itu, Balai Jalan diharapkan sedini mungkin harus menyiapkan perencanaan yang matang, termasuk dengan mengusulkan anggaran tanggap darurat bencana di Maluku, agar ketika terjadi bencana, maka penanganan segera dapat dilakukan, khususnya pada ruas-ruas jalan utama dan penghubung.

Baca Juga: PT Maluku Kuatkan Putusan PN, Odie Orno Tetap Dihukum 1.4 Tahun

“Memang kita patut apresiasi langkah Balai Jalan karena bergerak cepat, tetapi kedepan harus menyiapkan perencanaan dan anggaran sedini mungkin agar ketika terjadi langsung dapat ditangani,” ucapnya.

Kondisi Pulau Seram kata Hehanusa, saat ini sangat berbeda dengan beberapa tahun lalu, sebab penebangan hutan yang masif telah menyumbangkan bencana yang cukup besar yang dapat berdampak pada kondisi jalan yang telah dibangun.

Tak hanya itu, kedepan pembangunan ruas jalan juga harus didukung dengan sarana pendukung yang baik pula, artinya gorong-gorong yang dibuat juga harus mempertimbangkan kondisi kedaruratan ketika terjadi curah hujan yang tinggi. Apalagi, hasil analisis yang dilakukan oleh Balai Jalan, bahwa putusnya ruas jalan tersebut diakibatkan munculnya titik air baru yang mengalir dari badan gunung, sehingga membuat struktur tanah menjadi labil dan akibatnya ambruk.

Hehanussa berharap, perencanaan pembangunan jalan kedepan harus mempertimbangkan semua aspek, baik alam maupun non alam agar ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, tidak lalu mengakibatkan kerusakan parah seperti yang terjadi. (S-20)