BMKG: Waspadai Dampak La Nina
AMBON, Siwalimanews – Pemerintah daerah kabupaten kota, Pemprov Maluku dan masyarakat diminta mewaspadai dampak badai La Nina yang diperkirakan akan terjadi di Maluku pada bulan November hingga Februari 2021 mendatang.
Dampak dari badai ini akan terjadi curah hujan yang cukup tinggi yang dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor. Angin kencang juga akan terjadi di hampir seluruh Maluku.
“Jadi kami minta kepada semua pihak termasuk pemerintah harus siap mengantisipasi terjadinya badai La Nina,” kata Kepala BMKG Pattimura Ambon, Sunardi kepada wartawan usai melakukan rapat koordinasi dengan Pemprov Maluku di Kantor Gubernur Maluku, Senin (16/11).
Menurutnya, badai La Lina akan melewati wilayah Indonesia, dan Maluku salah satu provinsi terkena dampaknya.
“Kalau di Maluku kita prediksi berlangsung sekitar bulan November 2020 sampai dengan Februari 2021, dan kita perkirakan puncaknya di bulan Desember sampai dengan Februari,” jelas Sunardi.
Baca Juga: Pjs Bupati MBD Kunker ke Pulau BabarOlehnya masyarakat dan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten kota harus siap menghadapi segala potensi yang akan terjadi. “Saya tidak bisa memprediksinya, tetapi kita siap saja, baik itu banjir, longsor maupun angin kencang yang akan melanda Maluku,” ujar Sunardi.
Sunardi juga meminta masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar, terutama saluran air jangan sampai tersumbat.
“Kita contohkan di daerah Ambon terjadi hujan dengan intesitas sedang, kalau saluran air mapet bisa terjadi banjir, seperti beberapa waktu lalu itu karena kita tidak siap, dan kemungkinan ini bisa saja terjadi,” tandasnya.
Sejumlah daerah yang diperkirakan terdampak La Lina yakni Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual, dan Kabupaten Buru.
“Jadi dalam rapat koordinasi tadi sudah kita ingatkan kepada Pemprov Maluku untuk mengantisipasi terjadinya banjir, longsor dan angin kencang,” kata Sunardi.
Kepala BPBD Maluku Henri Far-Far mengatakan, dalam waktu dekat akan dilakukan apel siaga mengantisipasi badai La Nina di Maluku.
“Semua daerah di Maluku diperkirakan, terdampak jadi kita persiapkan semua, mungkin tidak ada halangan tanggal 18 November kita akan apel siaga,” jelas Far-Far.
Kemungkinan curah hujan tinggi akan melanda Maluku sesuai dengan prediksi BMKG. Olehnya harus diwaspadai oleh semua pihak, termasuk Pemprov Maluku.
“Jadi kita diminta untuk siaga terhadap banjr, longsor dan gelombang tinggi. Kita telah menyurati pemerintah kabupaten kota untuk mengantisiapsi badai ini di waktu-waktu mendatang, semoga sudah ditindaklanjuti,” tandasnya. (S-39)
Tinggalkan Balasan