AMBON, Siwalimanews – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Ambon kembali memperpanjang peringatan dini gelombang tinggi yang mengancam peraian Maluku.

 “Peringatan dini gelombang tinggi  ini berlaku mulai 13 September Pukul 09.00 WIT sampai dengan 15 September pukul 09.00 WIT,” jelas Prakirawan BMKG Stasiun maritim Ambon, Nyi Lhu Made Kartika, dalam rilisnya yang diterima Siwalimanews, Senin (13/9).

Dijelaskan, gelombang dengan tinggi 1,25 sampai dengan 2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Banda Selatan Bagian Barat, Peraian Kepulauan Tanimbar, Peraian Kepulauan Kai dan Laut Arafuru Bagian Barat dan Tengah.

Sementara untuk pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, dominan bergerak dari Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 sampai 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur ke  Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 sampai 25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan utara Sabang, Perairan Kepulauan Bintan hingga Kepulauan Lingga, dan Laut Natuna.

Baca Juga: Gelombang Tinggi Ancam Perairan Maluku

“Untuk itu kami harap, seluruh masyarakat terutama nelayan agar memperhatikan resiko tinggi gelombang demi keselamatan pelayaran,” himbaunya.

Ia juga mengingatkan untuk perahu nelayan dilarang berlayar pada kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang diatas, 1,25 meter. Sementara untuk kapal tongkang dilarang berlayar pada kecepatan angin diatas 16 knot dan tinggi gelombang 1,5 meter.

Sedangkan kapal ferry dilarang berlayar pada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang diatas 2,5 meter, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar dilarang berlayar pada kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang diatas 4, 0 meter.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, agar tetap selalu waspada,” pintanya. (S-51)