Ambon – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku memprediksikan, ekonomi Maluku pada triwulan III tahun ini masih tetap akan tumbuh positif.

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku, Novi Arsano Manullang mengaku, ekonomi Maluku triwulan III diprediksikan tumbuh positif karena didorong permintaan domestik, utamanya oleh permintaan masyarakat saat pelaksanaan beberapa kegiatan besar di Maluku seperti Tour de Ambon, Festival Teluk Ambon, Yacht Internasional serta perayaan HUT Kota Ambon ke-444.

“Dengan demikian, BI Maluku memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Maluku di tahun 2019 masih akan tetap kuat,” tandas Manullang dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalima, Senin (26/8).

Ekonomi Provinsi Maluku tetap tumbuh solid, kata Manullang, tercermin pada pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan II tahun ini yang tercatat tumbuh 6,09 persen. Pertumbuhan tersebut didorong oleh permintaan domestik dari konsumsi Lembaga Non Profit melayani Rumah Tangga (LNPRT) dan konsumsi rumah tangga.

Sementara investasi tetap tumbuh positif. Namun demikian ekonomi Maluku triwulan II tumbuh lebih lambat, dibandingkan triwulan I  sebesar 6,32%. Kinerja pertumbuhan ekonomi Maluku triwulan II masih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional 5,05%. Dari sisi pengeluaran, konsumsi swasta baik dari LNPRT dan rumah tangga mencatat pertumbuhan tinggi.

Baca Juga: Bank Maluku Malut Sandang Bank Kategori BUKU 2

“Konsumsi LNPRT dan konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 11,65 % dan 7,04% didukung oleh perbaikan pendapatan dan keyakinan konsumen serta terjaganya inflasi bahan pokok,” ujarnya.

Pelaksanaan pemilu serentak ujar Manullang, menjadi faktor pendorong naiknya konsumsi LNPRT. Sementara, perayaan Ramadhan dan Idul Fitri juga mampu mendorong konsumsi rumah tangga, terutama untuk komoditas makanan jadi, sandang dan bahan pokok.

Selain itu, pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) tumbuh positif 4,79%, utamanya pada PMTDB bangunan seiring realisasi proyek infrastruktur di Maluku yaitu perluasan run way dan area terminal Bandara Pattimura, pembangunan pembangkit listrik, pembangunan infrastruktur penyaluran listrik dan pembangunan ruas jalan trans Maluku.

“Terjaganya kinerja PMTDB juga disebabkan oleh investasi non bangunan terutama investasi jasa ritel di Kota Ambon. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang solid di Maluku juga didukung oleh rendahnya ketergantungan terhadap produk luar negeri,” ujarnya.

Sementara kinerja impor Maluku pada triwulan II 2019 menurut Manullang, mengalami kontraksi 2,02% yang disebabkan oleh nihilnya impor komoditas migas. Di sisi lain, kinerja ekspor Maluku untuk komoditas non migas meningkat.

Dari sisi lapangan usaha (LU), kinerja ekonomi didorong oleh LU konstruksi dan perbaikan permintaan domestik.  LU konstruksi tumbuh 8,96% pada triwulan II 2019, seiring dengan berlanjutnya beberapa proyek infrastruktur publik dan proyek strategis nasional. Sedangkan perbaikan permintaan domestik tercermin dari kinerja LU akomodasi makan dan minum yang tumbuh 7,98%.

“Tingginya pertumbuhan LU ini searah dengan tingginya konsumsi rumah tangga saat bulan Ramadhan hingga Idul Fitri. Meningkatnya konsumsi terhadap makanan dan minuman juga tercermin dari naiknya harga makanan jadi seperti kue kering, roti manis, teh manis hingga air mineral sepanjang triwulan II 2019,” urainya.

Sedangkan untuk kinerja akomodasi lanjut Manullang, tercermin dari naiknya kualitas kunjungan wisatawan domestik di Maluku, yang tercermin dari meningkatnya waktu lama menginap. Namun disisi lain, jumlah wisatawan di Maluku cenderung menurun sepanjang triwulan II.

Permintaan domestik yang membaik juga tercermin dari kinerja LU perdagangan besar dan eceran. Tingginya kinerja perdagangan Maluku searah dengan meningkatnya konsumsi masyarakat Maluku saat Ramadhan dan Idul Fitri Mei-Juni 2019.

“Kinerja perdagangan yang tinggi tercermin dari naiknya ekspor komoditas non migas Maluku sepanjang triwulan II, terutama untuk komoditas ikan dan hasil laut,” pungkasnya.(S-49)