PRESIDEN Joko Widodo, beberapa waktu lalu, meluncurkan nilai dasar (core values) ASN Ber-AKHLAK dan employer branding Bangga Melayani Bangsa. Peluncuran nilai dasar itu diperuntukkan menyeragamkan nilai-nilai dasar ASN (aparatur sipil negara) yang masih bervariasi di setiap instansi pemerintahan pusat maupun daerah. Ber-AKHLAK singkatan dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. ASN harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Core values sebagai fondasi budaya kerja yang profesional. Di mana pun ASN bertugas harus memegang nilai dasar serta semboyan yang sama.

Tulisan ini ingin membangkitkan pikiran dan semangat ASN mengisi ruang-ruang dalam berpartisipasi aktif serta bersinergi dengan lapisan masyarakat untuk mewujudkan birokrasi yang kapabel, akuntabel, dan melayani sehingga dapat memberikan pelayanan yang cepat dan terbaik kepada masyarakat, memberikan gagasan baru, dan membumikan core values ASN Ber-AKHLAK dan employer branding Bangga Melayani Bangsa?

ASN Ber-AKHLAK 

Ber-AKHLAK panduan perilaku ASN berisi nilai dasar yang harus dijalankan dengan tanggung jawab dan menjadi fondasi budaya kerja ASN. Tujuh nilai dasar Ber-AKHLAK ialah, berorientasi pelayanan, berarti memahami kebutuhan masyarakat.

ASN diharapkan bersikap ramah, cekatan, solutif, dan diandalkan, peduli, dan mempunyai kepekaan. Pelayanan publik yang berkualitas, harus berorien­tasi kepada pemenuhan kepuasan masyarakat. Sebagai ASN, pelayanan yang berorientasi pada customer service wujud pelayanan terbaik kepada masyarakat, melalui prinsip 3A, yaitu attitude (sikap), attention (perhatian), dan action (tindakan).

Baca Juga: Anies dan Rintangan Integrasi Nasional

Nilai akuntabel, melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien, dan tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan. Nilai akuntabilitas sangat penting diadopsi dalam penyelenggaraan pelayanan publik dalam rangka mendapatkan pelayanan prima, terbaik, dan bertanggung jawa

Nilai kompeten, meningkatkan kompetensi diri dalam rangka menjawab tantangan selalu berubah, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. ASN tidak memiliki kompetensi akan berpengaruh terhadap pelayanan kepada masyarakat, menghasilkan pelaya­nan lambat, tidak efisien, dan hasilnya tidak sesuai standar.

Berbagai kegiatan telah diupayakan pemerintah untuk meningkatkan kompe­tensi ASN, seperti diklat jabatan, diklat fungsional, diklat teknis, workshop, seminar, dan kegiatan ilmiah. Kompetensi ASN berkaitan dengan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap, dan perilaku sangat diperlukan.

Nilai harmonis, para ASN dituntut untuk menghargai setiap orang apa pun latar belakangnya, suka menolong, dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Harmonis dipahami sebagai keselarasan atau keserasian, kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa, hingga faktor tersebut menghasilkan suatu kesatuan luhur. Harmonis dalam dunia birokrasi ASN merupakan nilai yang amat penting, terutama kemampuan dan kualitas berorganisasi dalam pekerjaan. Tanpa adanya nilai harmonis, tujuan dari organisasi sulit tercapai.

Nilai loyal, memegang teguh ideologi Pancasila dan UUD Ne­gara RI 1945, setia kepada NKRI, serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara. Loyalitas ASN diarti­kan sebagai suatu kesetiaan dan kesetiaan ini sesuatu yang timbul, tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri.

Nilai adaptif, cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas, dan bertindak proaktif. Kemampuan adaptif harus menjadi salah satu jati diri ASN. Adaptif harus semangat dan mampu berinovasi, kreatif, serta proaktif menghadapi perubahan. Pelayanan kepada masyarakat, yang tadinya diselenggarakan secara manual, sekarang cepat, motivasi tinggi, dan modern sehingga tercipta perubahan nyata pada masyarakat dan tempat kerja.

Nilai kolaboratif memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama, dan menggerakkan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama. ASN harus mampu bekerja sama, interaksi, dan kompromi. Kolaborasi ialah tujuan yang sama, kesamaan persepsi, kemauan berproses, saling memberikan manfaat, serta kejujuran. Kolaborasi menjadi model mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, dengan pelibatan seluruh pemangku kepentingan sehingga pemecahan masalah menjadi kompre­hensif dan teratur. ASN harus membuang jauh ego sektor, ego daerah, dan ego ilmu, saatnya berkolaboratif.

Jadi, pada akhirnya, dengan beragam tafsir dan keyakinan di atas, jika semua core value Ber-AKHLAK dapat diserap, dibumikan, dan diimplementasikan setiap ASN, dengan sendirinya employer branding ASN Bangga Melayani Bangsa akan terwujud dalam rangka birokrasi gesit dan keputusan yang cepat.

Bangga Melayani

Bangsa Penetapan core values mendukung pelaksanaan program prioritas Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Ma’ruf Amin terkait dengan pembangunan SDM guna menghadirkan SDM pekerja keras, dinamis, terampil, dan menguasai iptek. Core values memberikan penguatan budaya kerja ASN profesional sekaligus memudahkan proses adaptasi bagi ASN ketika melakukan mobilitas antarinstansi pemerintah. Adanya satu core value yang berlaku secara umum turut memperkuat peran ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

Peluncuran employer branding Bangga Melayani Bangsa oleh para ASN di Indonesia menunjukkan ASN ialah profesi yang bangga dalam melayani bangsa. Profesi ASN patut dibanggakan karena ASN diberi pengakuan dan penghargaan yang adil, diberi kesempatan meningkatkan kompetensi, dan berkarier. ASN mampu menyeimbangkan harapan dan ekspektasi organisasi terhadap dirinya, dengan terus meningkatkan kinerja, belajar meningkatkan kapasitas, dan menyesuaikan perilaku Bangga Melayani Bangsa.

Pemerintah terus mendorong terciptanya pemerintahan dinamis melalui percepatan reformasi birokrasi sebagai ikhtiar membuat birokrasi lebih adaptif, cepat dalam pelayanan dan pengambilan keputusan. Perubahan menuju birokrasi dinamis tidak dapat dilakukan dengan cara lama. Diperlukan perubahan mendasar pada pola pikir dan sikap mental ASN, yang tadinya hierarkis menjadi lebih lincah, cepat, dan inovatif.

Hadirnya nilai dasar Ber-AKHLAK bagi ASN menjadi budaya kerja baru yang dibangun dan diperkuat seluruh ASN di Indonesia. ASN harus mampu membumikan tujuh nilai dasar Ber-AKHLAK tersebut sehingga ASN mampu bertanggung jawab menjalankan amanah untuk melayani masyarakat dan bangsa, sebagai ikhtiar terbaik untuk terus meningkatkan martabat bangsa dan menjaga kehormatan negara, institusi, serta pribadi ASN.

Bangga Melayani Bangsa menjadi momentum perubahan dalam reformasi birokrasi, yang tidak hanya menjadi ucapan bibir dan jargon semata. Namun, harus tertanam kuat dalam budaya kerja ASN. Nilai utama Ber-AKHLAK, harus membumi melandasi kinerja dan perilaku ASN. Saatnya pola pikir dan sikap mental ASN yang tadinya hierarkis menjadi lebih lincah, cepat, dan inovatif sehingga masyarakat terlayani dengan cepat dan paripurna.Oleh: Kaharuddin Analis Kebijakan Madya, Asisten Deputi Pembangunan SDM, Sekretariat Wakil Presiden.