AMBON, Siwalimanews – Bentrokan antar dua desa di Kabupaten Maluku Tenggara yakni antara Desa Elat dan Bombay di Kecamatan Kei Besar kembali pecah.

Bentrokan yang terjadi Sabtu (12/11) ini adalah yang kedua kalinya, setelah sebelumnya kedua desa ini sempat terlibat bentrok pada bulan Oktober lalu, namun berhasil diselesaikan lewat perjanjian perdamaian.

Alhasil dari bentrokan yang terjadi sejumlah bangunan seperti rumah dan sekolah dibakar massa. Selain itu, korban luka akibat terkena sajam, baik dari warga sipil hingga anggota kepolisian berjatuhan.

“Konflik ini masih berkaitan dengan insiden yang terjadi  pada 6 Oktober 2022 lalu, yang diawali dengan perkelahian antara beberapa pelajar dari kedua desa, yang kemudian diselesaikan, bahkan sudah ada surat pernyataan penyelesaian masalah dari kedua belah pihak,” jelas Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Roem Ohoirat kepada wartawan di Mapolda Maluku, Sabtu (12/11).

Situasi sempat teratasi, namun kembali pecah setelah warga Desa Bombay dan beberapa desa tetangga memasang sasi adat diantara kedua desa.

Baca Juga: DPRD Desak Dikbud Bayar Sertifikasi dan Tunjangan Tamsil Guru

Hal itu lantas memicu kemarahan Warga Elat yang membuat aksi penyerangan menggunakan sajam tak terelakan.

“Sasi inilah yang memicu kemarahan warga Desa Elat, sehingga terjadi konsentrasi massa,” tandasnya.

Untuk meredam aksi ini, Kapolda memerintahkan untuk perkuat pasukan. Sebanyak 3 SST gabungan Polda yang di back up Kodim Ambon diturunkan ke lokasi.

Ohoirat belum memastikan berapa jumlah korban dalam insiden ini. Namun dirinya mengakui ada sejumlah warga, bahkan anggota polisi yang menjadi korban bacok dan panah dalam aksi ini.

“Ada korban luka dari warga sipil termasuk dua anggota polisi yang terkena panah,” bebernya.(S-10)