AMBON, Siwalimanews – Kementerian Pertahanan melalui Dirjen Potensi Pertahanan menggelar sosialisasi pembinaan kesadaran bela negara lingkup Pemkot Ambon.

Kesadaran bela negara sebagai salah satu upaya memberikan pemahaman kepada warga negara guna membentuk sikap perilaku ketika menghadapi ancaman yang nyata dihadapi saat ini.
“Bela negara tidak hanya menjadi tanggung jawab tanggung jawab bersama termasuk pemerintah daerah serta seluruh komponen bangsa lainnya,” tegas Kepala Potensi Pertahanan Direktorat Bela Negara yang mewakili Dirjen Potensi Pertahanan, Brigjen TNI Sarwono ketika membuka sosialisasi pembinaan kesadaran bela negara, di Ambon, Senin (21/8).

Menurutnya kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyebarluaskan nilai dasar bela negara.
Seperti yang tertuang dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945 mengamanatkan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

“Ini merupakan bagian dari upaya membangun sikap mental dan karakter bangsa serta merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari pembangunan revolusi mental dari Kabinet Indonesia Bersatu,” teragnya.

Dengan itu, warga negara harus senantiasa cinta kepada tanah air, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila, rela berkorban untuk bangsa dan negara.

Baca Juga: Kapolda Harap Masyarakat Disiplin Berlalu Lintas

“Nilai-nilai bela negara itulah yang diharapkan akan menjadi landasan sikap dan perilaku kita semua yang diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari,” pintanya.

Ditempat yang sama, Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena juga berharap yang sama dengan pemerintah pusat.
“Setiap warga negara, berhak ikut serta dalam upaya bela negara serta mempertahankan keamanan negara,” tegas walikota dalam sambutannya.

Menurutnya ada dua hal perlu dipahami sebagai warga negara yakni bela negara merupakan hak yang kewajiban konstitusional.
Selain itu semua warga negara harus tergerak dan bergerak untuk bela negara sesuai ladang pengabdiannya masing-masing.

“Artinya, panggilan bela negara bisa dilakukan oleh, petani, guru, dokter, TNI, buruh, pedagang dan lainnya,” jelas walikota.
Maksud orang nomor satu di balai kota itu bahwa kesadaran setiap warga negara yang diaktualisasikan dari peran dan profesi setiap warga negara. Dan itu merupakan soft power bangsa. (S-25)