AMBON, Siwalimanews – PT Bank Central Asia Tbk kembali melaksanakan bakti sosial berupa, operasi

katarak yang jangkauan diperluas hingga ke Kota Namrole di Kabupaten Buru Selatan.

Kegiatan yang dilakukan melalui program Bakti BCA ini berlangsung 1-2 Maret 2024 dengan melayani kurang lebih 62 pasien dari Kota Namrole dan sekitarnya.

Operasi katarak di Namrole dilakukan BCA bekerja sama dengan Seksi Penanggulangan Buta Katarak Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (SPBK PERDAMI) yang berlangsung di RSUD dr Salim Alkatiri Namrole.

Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility Hera F Haryn kepada Siwalimanews di Ambon, Kamis (7/3) menjelaskan, program operasi katarak merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen perseroan terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya untuk menurunkan angka kebutaan akibat katarak di Indonesia.

Baca Juga: Perluas Area Pencarian, Balubun Belum Ditemukan

Hingga akhir 2023 total 7.694 pasien telah mendapatkan operasi gratis katarak dibeberapa lokasi di antaranya, RSPAD Gatot Subroto Jakarta, RSUD Puruk Cahu di Kalimantan Tengah, RS Awal Bros di Batam Kepulauan Riau, RSUD Karel Sadsuitubun di  Maluku Tenggara, RS Unggul Karsa Medika Bandung, RSUD KH Muhammad Thohir, Krui Lampung, RSUD Manokwari Papua Barat, dan RSUD Umbu Rara Meha Waingapu Nusa Tenggara Timur.

“Program Bakti Kesehatan operasi katarak akan terus BCA lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang membutuhkan, sebab kami menyadari, kesehatan mata sangat esensial dan perlu dijaga agar seseorang dapat memaksimalkan produktivitasnya,” ujar Haryn.

Dikatakan, seluruh pasien yang mendapat operasi katarak gratis telah memenuhi kriteria medis sehingga diharapkan mampu meringankan beban masyarakat setempat, khususnya bagi para penderita penyakit tersebut.

BCA juga bekerja sama dengan Kick Andy Foundation dari tahun 2017 dan telah melakukan operasi katarak kepada 437 pasien.

“Kedepannya, kita berkomitmen terus melanjutkan dan memperluas program baksos operasi katarak hingga ke seluruh penjuru Indonesia,” ujarnya.

Direktur RSUD dr Salim Alkatiri Namrole Hanafi Laitupa mengaku, katarak merupakan penyakit gangguan mata yang cukup mendesak di Indonesia dan bakti sosial operasi katarak BCA sangat bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami berharap BCA bisa terus melakukan kegiatan serupa pda banyak wilayah di Indonesia, untuk mengurangi angka penderita katarak secara nasional,” ujar Laitupa.

Laitupa juga meminta agar tidak hanya melakukan operasi katarak, dalam upaya memberantas penyakit tersebut, BCA juga secara proaktif memberikan dukungan dengan menyediakan bantuan alat-alat operasi katarak untuk mendukung SPBK PERDAMI dan beberapa cabangnya.

“Lewat kolaborasi kuat bersama SPBK PERDAMI, program baksos operasi katarak diharapkan bisa berjalan lebih efektif dengan memanfaatkan teknologi, sehingga risiko yang berpotensi timbul dapat ditekan serta dampaknya bisa lebih positif,” harapnya.(S-20)