AMBON, Siwalimanews – Akibat hujan deras yang masih mengguyur wilayah Kota Ambon, sejak Jumat (8/7) pagi, hingga sore tadi, sejumlah lokasi di Kota Ambon, kembali dikepung banjir dan longsor. Ketingian air bahkan mencapai pinggang orang dewasa.

Sekretaris Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon Eva Tuhumury, dalam rilis BPBD yang diterima Siwalimanews menyebutkan, kejadian bencana dan musibah, terjadi disejumlah titik lokasi di Kota Ambon, dimana untuk banjir sediktnya terdapat di 7 titik sementara tanah longsor terjadi di 13, sementara 1 titik terjadi pohon tumbang.

Sementara jumlah kepala keluarga terdampak banjir sebanyak  770 KK, ditambah 13 terdampak longsor, sedangkan rumah tergenang terdapat 715 unit rumah. Untuk rumah yang mengalami kerusakan akibat longsor sebanyak 13 unit.

“Jumlah masyarakat terdampak banjir sebanyak 3080 jiwa. Ditambah jumlah masyarakat terdampak longsor sebanyak 46 jiwa. Sedangkan untuk infrastruktur/fasilitas umum terdampak yakni 1 talud penahan tanah,” rinci Tuhumury.

Ia mengaku, terjadinya patahnya talud penahan badan sungai di Desa Hunuth/Durian Patah tepatnya di RT002/002, Kecamatan Teluk Ambon. Selain itu, pohon tumbang juga menimpa Gedung SD Inpres 42 Ambon di Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, yang mengakibatkan atap ruang kelas rusak, sehingga ruangan tidak dapat dipergunakan.

Baca Juga: Anak 4 Tahun Meninggal Tertimbun Longsor

Tidak hanya itu, longsor juga terjadi disamping rumah keluarga Ny Ica di RT003/011 Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, tepatnya didepan Masjid PPN Tantui. Musibah juga terjadi pada keluarga Emi Aponno di Jalan Ina Tuni, Kelurahan Amantelu, Kecamatan Sirimau, yang mana terjadi patahnya dinding pagar beton dan 1 kamar tidur dan ruang tamu ikut hancur.

“Selain itu, antisipasi longsor di rumah Keluarga Karel M Retudan di RT049/011 Dusun Amaori, Negeri Passo, Kecamatan Baguala,” ujar Tuhumury.

Banjir juga menimpa rumah keluarga Yance Pattiwael di RT001/001 Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, begitupun longsor dibelakang rumah Keluarga Sophia Luhulima di RT031/011, Halong Baru, Kecamatan Baguala. Longsor juga terjadi disamping rumah Keluarga Randy Singadji di RT005/007 Batu Meja, Kecamatan Sirimau, serta samping rumah Keluarga Jonas Bernadus di RT005/003, Karpan, Kecamatan Sirimau.

“Longsor juga terjadi dibelakang rumah Keluarga Puriyam di RT006/016, Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau dan di rumah Keluarga Nus Manuputty di RT004/004 Batu Gajah, Kecamatan Sirimau. Longsor juga menimpa rumah keluarga Zeth de Fretes di Batu Gajah, ditambah longsor dibelakang rumah Keluarga Philipus Nahumury di RT001/003 (Skip Bawah), Keluarahan Batu Meja, Kecamatan Sirimau,” beber Tuhumury.

Selain itu, longsor juga terjadi didepan dan samping rumah Keluarga Semuel Mataheru di RT002/003 (Skip Bawah) Keluarahan Batu Meja, Kecamatan Sirimau, dan di depan rumah Keluarga Petrus Hattu di RT002/003 (Skip Bawah) Batu Meja, Kecamatan Sirimau, serta dibelakang rumah Keluarga Rooy Wadjo di RT001/003 Jembatan Putih, Keluarahan Batumeja, Kecamatan Sirimau.

Tidak hanya itu, banjir juga terjadi didepan Mall ACC Desa Passo, Kecamatan Baguala, sehingga mempersulit aktivitas masyarakat di jalan utama tersebut. Bahkan banjir juga  terjadi di Negeri Lama, Kecamatan Baguala dan Desa Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon.

“Hujan juga mengakibatkan pohon tumbang di Halong, Kecamatan Baguala, sehingga menghambat akses dan aktivitas masyarakat. Selain itu, banjir juga mengepung Negeri Passo, Kecamatan Baguala, dan Negeri Hative Kecil, tepatnya di Jembatan 1 Rupiah, serta Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau,” jelas Tuhumury.

Tuhumury mengaku, saat ini pihaknya telah melakukan peninjauan lapangan atas patahnya talud penahan badan sungai di Desa Hunuth/Durian Patah RT002/002, Kecamatan Teluk Ambon.

“Peninjauan lokasi sekaligus pemberian bantuan tanggap darurat kepada keluarga-keluarga yang terdampak bencana telah kami lakukan,” tutur Tuhumury. (S-25)