Hampir beberapa minggu terakhirnya ini, gula di Pasaran Kota Ambon, Provinsi Maluku naik melebihi harga harga eceran tertinggi (HET) disetai stok yang menipis membuat masyarakat menjadi kewalahan.

Betapa tidak, harga gula yang biasa diperoleh masyarakat Rp 12. 500 naik menjadi Rp 18.000 hingga Rp 19.000.

Hal ini tentu saja membutuhkan perhatian serius Pemprov Maluku maupun Kota Ambon untuk turut mengawasi peredaran gula di pasaran jangan sampai ada terjadi penimpunan.

Naiknya harga gula bukan saja terjadi di Kota Ambon dan sekitarnya, tetapi secara nasional juga terjadi pada beberapa provinsi di Indonesia. Karena itu, Kementerian Perdagangan menyebutkan, naiknya harga gila konsumsi dikarenakan adanya oknum yang sengaja menahan pasokan.

Diduga upaya menghambat pasokan gula itu dipicu oleh spekulasi yang berkembang mengenai kesulitan impor gula sebagai bahan baku setelah wabah virus vorona (Covid-19) merebak di sejumlah negara.

Baca Juga: Maluku Belum Jadi Sentra Perikanan

Berdasarkan catatan kemendag secara nasional, produksi gula dalam negeri pada tahun ini diperkirakan menurun dikarena imbas kemarau panjang yang terjadi pada tahun lalu. Asoiasi Gula Indonesia (AGI) memperkirakan, produksi gula pada 2020 hanya mencapai 2,05 juta tin atau lebih rendah 6,8 persen dari 2019 sebesar 2,2 juta ton.

Oleh karena itu, Kemendag telah mengeluarkan perizinan impor (PI) gula kristal mentah (raw sugar) sebanyak 438.803 ton. Gula mentah tersebut akan diolah oleh industri untuk menjadi gula kristal putih (GKP) guna memenuhi kebutuhan konsumsi.

Kelangkaan gula di paaran tradisional Kota Ambon dan sekitarnya membuta Walikota Ambon, Richard Louhenapessy maupun DPRD Maluku meminta, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon melakukan operasi pasar.

Kendati secara nasional kenaikan gula terjadi karena stok menipis, tetapi dikhawatirkan juga hal ini dimanfaatkan oleh pedagang dengan melakukan penimbunan dan kemudian menjualnya dengan harga yang tinggi melebihi HET.

Langkah tegas yang dilakukan oleh Walikota  untuk melakukan operas pasar itu harus secepatnya dilakukan oleh Disperidag, guna mengetahui apakah kelangkaan gula itu terjadi karena stok kosong ataukah terjadi penimbunan. Jika karena terjadi penimbunan maka harus diberikan sanksi tegas, tetapi jika kelangkaan terjadi karena stok kosong maka harus ada solusi.

Menurut bulog, sebanyak 250 ton gula pasir dalam waktu dekat segera masuk ke Maluku. Ratusan ton gula itu untuk mengatasi kekosongan gula pasir di Bulog. Meski demikian, sampai sekarang tidak ada kelakaan gula pasir, yang ada hanya harga melonjak tinggi.

Kepala Bidang Pengadaan Operasional Perum Bulog Divisi Regional Maluku, Hamdani Malawat menambahkan kalau saat ini memang stok gula pasir di bolog kosong.Ia memastikan stok gula akan masuk.

Kita apresiasi jika dalam waktu dekat bulog menjamin akan masuk 250 ton stok gula. Hal ini tentu saja menjawab kebutuhan masyarakat.

Kita berharap, koordinasi pemerintah dengan intansi terkait maupun stakeholder untuk  tetap memastikan stak gula terpenuhi. Karena tanggung jawab negera dalam hal ini pemerintah memberikan pelayanan yuang terbaik bagi masyarakat. (*)