Anggarkan 7 M, Kontraktor Jembatan Dipul-Tetoat Diwarning
AMBON, Siwalimanews – PT Wira Karsa Konstruksi diwarning untuk menyelesaikan proyek eriction jembatan Dian Pulau–Tetoat, Kabupaten Maluku Tenggara.
Pasalnya, Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas PUPR telah menganggarkan kembali Rp7 miliar untuk menyelesaikan eriction jembatan Dian Pulau–Tetoat yang hingga kini belum tuntas dikerjakan.
Hal ini disampaikan anggota DPRD Provinsi Maluku dapil Kabupaten Maluku Tenggara, Amir Rumra saat kepada wartawan di Gedung Balai Rakyat Karang Panjang Ambon, Rabu (15/6).
Rumra meminta, kontraktor untuk menyelesaikan jembatan Dian Pulau–Tetoat di tahun 2022 ini.
Berdasarkan data pada laman LPSE Provinsi Maluku tahun 2019, jembatan yang berlokasi didaerah Kei Kecil, Kabupaten Maluku tenggara mengunakan dana APBD tahun 2019 bernomor kontrak 10.916/PEM-JBT/GP.8/APBD/2019/0 dengan nilai kontrak sebesar Rp 9.891.998.000.00.
Baca Juga: DPRD: Banyak Pekerja tak Miliki BPJSProyek tersebut dikerjakan kontraktor pelakasana PT.Wira Karsa Konstruksi yang sampai dengan saat ini pekerjaan jembatan belum tuntas.
Untuk menyelesaikan jembatan ini, lanjut Rumra, Dinas PUPR mengalokasikan kembali 7 miliar.
Kata dia, dengan anggaran sebesar Rp7 miliar yang dialokasikan dalam APBD 2022 ini, maka kontraktor pelaksana harus memperhatikan kualitas pekerjaan jangan sampai hanya terkesan menyelesaikan, tetapi tidak memperhatikan kualitas jembatan.
“Deadline waktu hanya tersisa 6 bulan, spesifikasi jembatan rumit, jangan sampai tidak tuntas dan tunggu tahun berikutnya, kami akan bersikap tegas bagi kontraktor pelaksana,” tegas Rumra.
Rumra menegaskan, pihaknya akan mengawasi ketat pengerjaan proyek pembangunan eriction jembatan Dian Pulau-Tettoat, jangan sampai kontraktor pelaksana hanya mengejar keuntungan, tanpa memperhatikan kualitas pekerjaan.
Jika kontraktor pelaksana hanya mengejar keuntungan maka hasilnya akan sama dengan jembatan Fair Kota Tual, yang ambruk beberapa waktu lalu dan merugikan masyarakat serta daerah yang telah menggelontorkan anggaran yang cukup besar untuk membangun infrastruktur.
“Masyarakat sudah lama dibebani cost perjalanan yang tinggi. Jadi saya ingatkan kontraktor agar jangan coba-coba bermain dengan pekerjaan ini. Kami tidak akan mentolerir kesalahan sekecil apapun,” tandasnya. (S-20)
Tinggalkan Balasan