AMBON, Siwalimanews – Kota Ambon tengah mempersiapkan diri sebagai salah satu kota layak anak di Indonesia.

Sejumlah syarat menjadi kota layak anak telah dipenuhi baik itu verifikasi mendiri, verifikasi tingkat provinsi dan verifikasi lapangan hybrid sudah dilakukan.

Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena kepada wartawan usai usai zoom meeting dengan Kementerin Pemberdayaan Perempuan dan Anak di Balai Kota, Rabu (7/6) mengaku untuk menjadi KLA maka ada lima indikator harus dipenuhi suatu daerah.

“Hari ini ada evaluasi penilaian KLA, jadi setelah kita memasukan atau menjawab lima indikator cluster sampai dengan menyesuaikan regulasi dari pusat,” terangnya.

Menjadi KLA lanjutnya perlu diakui masih ada kekurangan dimana Kota Ambon belum mempunyai mendokumentasikan dan mencatat apa yang sudah dilakukan.

Baca Juga: Maluku Diguncang Gempa 6,0 SR

Dalam rangka mewujudkan KLA, lanjutnya pemenuhan 5 cluster indokator tersebut tidak hanya dilakukan oleh pemkot semata, tetapi masyarakat, lembaga sosial, juga turut memiliki peran penting dalam hal tersebut.

“Jadi kita harus membangun sinergisitas dengan lembaga akademis, LSM, untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak di kota ini yang terpenting harus memberikan ruang belajar dan ruang bermain anak lebih banyak lagi untuk memenuji indokator-indikator yang disampaikan oleh tim penilai,” ujarnya.

Menurutnya dalam rapat juga telah disampaikan kalau Pemkot Ambon sudah berkomitmen dan sudah berupaya untuk melaksanakan sebaik mungkin upaya-upaya untuk menciptakan Ambon sebagai Kota layak anak.

“Tadi saya tegas bahwa para kadis-kadis tidak bisa boleh memberikan tanggung jawab ini hanya kepada para admin untuk mengisinya,” ingatnya.

Sementara itu Kepala Dinas P3AMD Meggy Lekatompessy mengaku Kota Ambon telah melewati tiga bentuk penilaian yakni evaluasi mandiri, hasil evaluasi mandiri berupa verifikasi tingkat provinsi, dilanjutkan ke tingkat Kementerian PPA dan yang baru diselesaikan verifikasi lapangan hybrid KLA. (Mg-1)