AMBON, Siwalimanews – Aksi premanisme yang dilakukan sejmlah pemuda yang melakukan penyerangan di Puskesmas Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, viral di media sosial tik tok yang diunggah oleh akun tik tok milik @jenifersahanaya.

Dalam video tersebut menunjukan aksi saling dorong sejumlah pemuda dengan petugas yang notabennya adalah perempuan termasuk dokter pada puskesmas tersebut.

Terkait insiden itu, Kepala Puskesmas Benteng dr Auge M Gresia Joltuwu yang dikonfirmasi Siwalimanews, di Ambon, Rabu (8/3) membenarkan insiden tersebut.

Joltuwu menuturkan, peristiwa itu terjadi pada, Kamis (2/3) lalu, sekitar pukul 22.00 WIT, dimana Deckson Defon Tentua yang adalah pegawai honorer yang bertugas sebagai sopir ambulance pada Puskesmas Benteng, dikeroyok oleh sejumlah pemuda yang diketahui adalah warga Benteng di skeitar puskesmas.

“Ceritanya, berawal ketika korban menegur seorang pemuda yang memarkir sepeda motornya tepat dibelakang mobil ambulance yang dikendarai korban, karena berpikir jangan sampai dia parkir motor lama disitu, nantinya korban mau keluar, makanya korban bilang, kalau bisa dipindahkan ke parkiran lain dan motornya dipindahkan, dan menurut korban, dia bicaranya baik-baik. Tapi justru yang cari masalah, itu bukan orang yang punya sepeda motor, tapi orang lain (salah satu pelaku), yang saat itu ada disitu, yang cari masalah dengan mengatakan se bilang tu biasa saja dan itu disampaikan berulang kali, sambil menantang korban untuk berkelahi, yang namanya laki-laki, akhirnya terjadi perkelahian di luar Puskesmas,” tutur Dokter.

Baca Juga: Aksi Parang & Api di Bentrok Kudamati

Perkelahian itu kemudian dilerai beberapa warga, dan korbanpun diamankan di dalam Puskesmas. Namun tiba-tiba, masuk lagi seorang pemuda, yang diduga adalah rekan dari pelaku pertama, kemudian disusul rekan-rekannya yang lain, hingga akhirnya terjadi pengeroyokan terhadap korban didalam Puskesmas.

Bahkan Kolutwu mengaku, dirinya dan sejumlah perawat yang notabennya adalah perempuan, yang berusaha melerai dan melindungi korban, juga turut mendapat pukulan dari para pelaku.

“Ketika masuk, kami berusaha melerai, dan saya berusaha melindungi korban, saya peluk dia karena melindungi kepalanya, sehingga saya juga kena pukul. Nanti  setelah itu, baru saya rasa sakit dan memar dibeberapa tubuh dan ternyata, beberapa pegawai perempuan, juga kena pukul. Bahkan dalam insiden itu, kita semua dimaki-maki oleh pelaku, yang dari bauhnya, mereka ternyata sudah dipengaruhi minuman keras,” bebernya.

Ditanya soal kehadiran aparat kepolisian dalam peristiwa itu, ia mengaku sebelum terjadi pengroyokan di dalam Puskesmas, dirinya sudah berusaha menghubungi Kapolsek Nusaniwe melalui telepon seluler, namun tidak tersambung.

“Polisi datang setelah pengroyokan sudah selesai, dan kita laporkan masalah ini ke Polresta Pulau Ambon,” ujarnya.

Usai peristiwa itu, diduga para pelaku menemui Kepala Dinas Kesehatan, sekot dan Penjabat walikota untuk meminta maaf.

Kadis Kesehatan Kota Ambon wendy pelupessy yang dikonfirmasi Siwalimanews  melalui telepon selulernya mengaku, ada pertemuan itu, dimana mereka datang menemui Sekretaris Kota Ambon untuk meminta maaf sekaligus untuk memediasi mereka dnegan pihak puskesmas.

“Ia benar kemarin itu mereka dtg bicara dengan pak sekot untuk sampaikan permintaan maaf dan kemungkinan juga mereka minta untuk mediasi dengan kepala puskesmas dan korban, namun semua itu berpulang ke kepala puskesmas dan stafnya, sebab yang menjadi korban adalah mereka,” ujar Pelupessy.

“Jadi nanti kita akan koordinasikan lagi dengan pihak pusksemas dan stafnya, sebab masalah ini sudah dilaporkan ke Polres, jadi kalau mediasi kepala puskesmas berkenan dan ada jaminan keamanan buat teman-teman di puskesmas, maka nanti kita akan cari jalan keluarnya seperti apa,” ucap pelupessy.(S-25)