Air di Citraland Tercemar, Akademisi Sebut Logam Berat Beracun
AMBON, Siwalimanews – Lantaran pengolahan sampah yang tidak tepat mengakibatkan air bersih di kawasan perumahan CitraLand, yang terletak di Kelurahan Lateri Kecamatan Baguala, Kota Ambon tercemar dan mengandung logam berat.
Akademisi Kimia Fakultas MIPA Unpatti, Yustinus Malle mengatakan, logam berat itu beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
“Logam berat itu beracun dan berbahaya bagi kesehatan, dimana jika logamnya dengan kosentrasinya tinggi itu maka akan masuk ke dalam tubuh dan mengganggu pencernaan karena logam tidak bisa dikeluarkan atau sekresi baik melalui feses maupun urine atau jika konsentrasinya tinggi dalam ginjal itu umumnya akan terjadi mual, pusing dan muntah, serta gemetaran dalam jangka waktu yang singkat bahkan bisa sampai kehilangan kesadaran,” tandas Malle, kepada Siwalima, melalui telepon selulernya, Selasa (27/8).
Selain itu, kata Malle, jika konsentrasinya rendah, lama kelamaan akan menumpuk pada jaringan saraf sehingga akan mempengaruhi sistem saraf dalam jangka waktu lama akan nampak.
Sementara jika ibu hamil yang mengkonsumsi logam berat maka bayinya berpotensi mengalami kelainan logam dan itu bisa menyebabkan autis.
Baca Juga: Lagi, Dua Korban Tewas KM Mina Sejati Ditemukan“Jadi ibu hamil dan bayi itu akan lebih cepat mengena karena ketahanan tubuh yang lemah. Jadi logam berat itu jelas sangat berbahaya dan akan mengganggu kesehatan manusia,” tegasnya.
Ia menjelaskan, air bawah tanah sangat berpeluang besar untuk terkontaminasi dengan logam berat apalagi sampah yang dibuang tak mampu dikelola dengan baik oleh pihak pengembang.
“Sampah organik dan anorganik harus dipilah karena jika tidak dipilah maka pasti akan tercampur karena sampah organik ini akan mengalami frekmentasi dan pembusukan. Sementara sampah anorganik seperti baterei Hp, baterei alkaline, bekas potongan logam, plastik dan sebagainya itu tidak akan larut sehingga akan masuk ke badan air dan mencemari air bawah tanah, apalagi akhir-akhir ini frekuensi hujan di Ambon itu normal dan tentunya logam-logam itu akan tercampur melalui pori-pori tanah,” bebernya.
Air Tercemar
Sebelumnya diberitakan, warga yang menghuni perumahan mewah Citraland milik Ciputra Internasional, yang terletak di Kelurahan Lateri, Kecamatan Baguala-Kota Ambon, mengadu ke DPRD Provinsi Maluku, Senin (26/8).
Pengaduan terkait dengan sejumlah persoalan yang terjadi di kawasan Citraland, yang cukup meresahkan penghuni setempat. Salah satunya adalah masalah sampah yang sejak 10 tahun dikelola sendiri oleh pihak Citraland, sehingga tentunya akan sangat mengganggu dan mencemari lingkungan.
Alhasilnya air bersih yang digunakan warga setempat untuk kebutuhan mandi, makan dan cuci itu telah tercemar dan mengandung logam berat. Hal itu terungkap saat warga setempat melakukan hearing bersama Komisi A DPRD Provinsi Maluku, dengan menghadirkan General Manager Citraland Albertus Dewandono didampingi Konsultan Hukum Adolf Saleky serta dua orang staf Citraland.
Rapat yang dipimpin Sekretaris Komisi A, Fredrek Rahakbauw itu berlangsung alot, lantaran sejumlah warga secara terang-terangan membeberkan manajemen Citraland yang sangat meresahkan warga, termasuk kondisi air bersih yang telah mengandung logam berat.
Salah satu warga yang berdomisili di klaster R315, Maria Manulang mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Dinas Kesehatan Maluku, dengan pengambilan sampelnya tertanggal 8 Agustus 2019 lalu, ternyata air sudah mengandung logam berat artinya ini perlu diperiksa ulang karena air sudah mengandung logam berat.
“Kami menyampaikan ini karena kami punya data berdasarkan hasil pemeriksaan dari Laboratorium Dinas Kesehatan Maluku, dengan pengambilan sampelnya tertanggal 8 Agustus 2019 dan sudah mengandung logam berat sehingga sudah tidak layak lagi dikonsumsi,” tandas Manulang.
Mendengar pernyataan Manulang, sontak membuat pihak Citraland dan komisi A kaget.
Konsultan Hukum Adolf Saleky langsung membantah adanya hasil pemeriksaan Laboratorium Dinas Kesehatan Maluku yang menjelaskan jika air di kawasan Citraland itu telah mengandung logam berat.
“Itu tidak benar, dapat data darimana. Kami punya hasil pemeriksaan dari Balai POM yang telah diteliti berdasarkan sampel yang diambil sejak 31 Juli dan hasilnya dikeluarkan 4 Agustus. Hasilnya air layak dikonsumsi,” tandas Saleky, sembari meminta data dari Manulang.
Wakil Ketua Komisi A, Costasius Kolatfeka dengan tegas mengatakan, masalah air ini merupakan masalah serius yang harus segera disikapi, dan tidak boleh tinggal diam.
“Ini masalah serius yang harus segera disikapi, masyarakat tinggal dirumah yang mewah padahal airnya tidak layak untuk dikonsumsi karena mengandung logam berat,” cetusnya.
Citraland Defisit
Menanggapi seluruh keluhan yang disampaikan warga di Citraland, General Manager Citraland Albertus Dewandono mengaku jika saat ini pihaknya mengalami defisit, sehingga untuk membayar pajak harus ditarik dari penghuni. Begitu juga untuk biaya keamanan dan kebersihan harus ditanggulangi oleh penghuni.
“Kita defisit sehingga untuk membayar pajak harus ditarik oleh warga. Begitu juga untuk biaya keamanan dan kebersihan harus ditanggulangi oleh mereka,” katanya.
Logam Berat
Sementara itu berdasarkan hasil Laboratorium Dinas Kesehatan Maluku terhadap air bersih di Citraland, yang dikantongi Siwalima, yakni mengandung besi (Fe) 0.0070, detergent 0,0076, Kadmium (Cd) 0,0089, pH 8,70, Kmn 4,52, Nitrat 1,836. (S-16)
Tinggalkan Balasan