AMBON, Siwalimanews – Agus Hahua resmi memimpin persatuan supir angkot jalur Kudamati periode 2023-2028, setelah dikukuhkan oleh Kadis Perhubungan Kota Ambon Roby Sapulette dan disaksikan oleh Ketua Asosiasi Supir Angkutan Kota Ambon Paulus Nikijuluw yang berlangsung di ruang rapat Vlissingen Balai Kota, Senin (20/3).

Kadis Perhubungan Kota Ambon Roby Sapulette dalam arahannya mengatakan, kepengurusan jalur 12 Kudamti yang dikukuhkan hari ini merupakan representatif dari 162 anggota supir angkot yang beroperasi di jalur Kudamati

“Untuk itu perlu saya ingatkan lagi, ketika sudah mengangkat pengurus, maka harus taat asas atas apa yang kita sudah pilih dan tentukan. Untuk itu percayakan kepengurusan ini mengurus jalur ini, sehingga segala sesuatu yang ada di jalur ini bisa diatur oleh pengurus yang ada,” ucap Sapulette.

Pasalnya kata Sapulette, Pemerintah Kota Ambon dalam hal ini Dinas Perhubungan tidak akan berurusan dengan orang per orang dalam mengurusi jalur Kudamati, jika ada masalah dalam jalur, namun pemerintah hanya mempercayakan pengurus jalur yang telah dipilih oleh seluruh anggota jalur untuk bersama-sama pemerintah mencari solusi untuk menyelesaikannya

“Jadi tidak bisa datang orang per orang lagi ke Dishub, tapi pengurus yang datang sampaikan aspirasi. Begitupun jika ada hal yang perlu disampaikan ke para supir jalur kudamati, akan disampaikan lewat pengurus jalur, sama halnya jika ada masalah dengan angkot se-kota Ambon, maka kita panggil pengurus ASKA untuk bicarakan, bukan pengurus jalur,” tandas Sapulette.

Baca Juga: Dideklarasi Bebas Narkoba, Toisuta Harap Bisa Merubah Stigma Batu Merah

Sapulette juga minta kepada, seluruh anggota jalur 12 Kudamati untuk mempercayakan rekan-rekan pengurus yang telah dikukuhkan, jangan sampe terjadi penghianatan dengan membuat gerakan-gerakan tambahan diluar dari itu, sebab tugas dan tanggungjawab pengurus jalur maupun ASKA adalah melayani masyarakat.

Kepada Ketua ASKA Sapulette juga minta agar memasukan pengrus jalur Kudamti ke dalam pengurus ASKA untuk mengisisi kekosongan kepengurusan ASKA.

“Saya minta Pengurus ASKA untuk kiranya dapat mengakomodir pengurus jalur Kudamati masuk  isi kekosoangan kepengurusan ASKA, sehingga kepengurusan ASKA benar-benar merupakan keterwakilan dari seluruh supir angkot yang ada di kota ini,” pinta Sapulette.

Sapulette menegaskan, pihaknya tidak mau organisasi ASKA menyimpang dari tujuan didirikannya organisasi ini, apalagi dipakai sebagai kekuatan politik, sebab ketika organisasi ini dijadikan sebagai kekuatan politik, maka akan ada resistensi dalam tubuh organisasi itu sendiri.

Oleh karena itu, ASKA harus berjalan tetap dalam koridor atau rel sesuai dengan visi dan misi ASKA. Ingat aska jangan adalah mitra pemerintah yang bersama-sama membangun kota ini, kita bukan lawan sehingga tidak perlu turun ke jalan.

Sementara itu Ketua ASKA Paulus Nikijuluw mengatakan, organisasi yang dipimpinnya ini merupakan keterwakilan dari semua jalur yang ada di Kota Ambon, untuk itu kepengurusan jalur Kudamati yang telah dikukuhkan ini, jika ingin berbicara mengenai persoalan-persoalan di jalur dapat disampaikan ke pengurus ASKA untuk sama-sama menyuarakannya ke pemerintah.

“Untuk itu saya mengajak kita semua untuk bergandang tangan membangun organisasi di jalur maupun ASKA dan saya berharap teman-teman di jalur Kudamati juga taruh harapan yang sama untuk pengurus yang baru dikukuhkan ini,” ucapnya.

Ditempat yang sama Ketua Pengurus Jlaur Kudamati Ongen Hahua minta, rekan-rekannya untuk menjalankan tugas dan tanggungjawab yang diemban ini dengan baik, dan melayani setiap anggota yang adalah rekan sesama supir tanpa pandang buluh.

“Yang saya garis bawahi dari pesan pak kadis yakni, kita harus jalankan tugas dengan taat asas, jangan sampai ada penghianatan di dalam kepengurusan ini, sebab hal-hal seperti inilah yang akan menghancurkan kepengurusan kita sendiri,” ucapnya.

Hahua berjanji, kepengurusan jalur Kudamati ini, dipastikan akan menjadi contoh bagi para supir angkot di semua jalur yang ada di Kota Ambon. (S-25)