AMBON, Siwalimanews – Ratusan calon penumpang tujuan berbagai daerah, berebut tiket di Kantor PT Pelni Kamis (1/7), kerumunan massa pun tak terelakan. Satpam yang bertugas saat itu mencoba untuk memberikan arahan agar para calon penumpang menjaga jarak, tak diindahkan.

“Katong su ator untuk jaga jarak dan pake masker, awalnya dong ikut, tapi kemudian jadi begini, katong sudah berusaha larang tapi katong bale dapat bakalai dari calon penumpang lai. Dari pada jadi ribut yah beta mengalah saja,” ucap petugas tersebut dengan dialeg Ambon yang kental saat ditemui Siwalimanews, di sela-sela mengawasi antrian calon penumpang.

Sementara itu Wendy, salah satu calon penumpang tujuan Saumlaki mengaku kesal, sebab ia telah mengantri dari pagi hingga siang hari, namun tidak kebagian tiket. “Sudah mengantri dari jam 7 pagi tetapi tak kebagian tiket,” katanya.

Calon penumpang lainnya Aini juga mengaku kesulitan untuk mendapatkan tiket, dikarenakan harus berdiri berjam-jam ditengah-tengah kerumunan tanpa mematuhi protokol kesehatan.

“Saya ingin beli tiket KM Ngapulu. Kalau tidak berebut untuk mengantri pasti tidak dapat tiket untuk berangkat,” ucapnya.

Baca Juga: Wagub Lantik Pejabat Eselon III dan IV

Kepala Operasional PT Pelni Cabang Ambon Muhammad Assagaf mengaku, kapasitas penumpang pad armada Pelni dibatasi hanya 50 persen dikarenakan pandemi dan ini aturan dari pemerintah.

“Jadi hanya 50 persen, jika ada tiket tambahan hanya untuk kondisi urgen. Biasanya dari instansi pemerintah, untuk 50 persen ini koutanya dibagi-bagi ke PT Pelni yang lain, jadi bukan untuk Pelni Cabang Ambon saja,” ucap Assagaf.

Ia menegaskan, penumpang yang naik diatas kapal itu harus sesuai kuota hanya 50 persen dan ini dikontrol langsung oleh pusat, sebab sistem pembeliannya online dan kondisi ini sudah diberlakukan sejak tahun 2019, saat pandemi melanda Indonesia.

Ditanya akibat kesulitan memperoleh tiket terjadi kerumunan para calon penumpang, bahkan ada yang mengabaikan protokol kesehhatan, Assagaf mengaku, sejak awal pihaknya sudah arahkan agar setiap calon penumpang wajib memakai masker dan menjaga jarak, dan sebelum masuk halaman harus mencuci tangan. Sayangnya masyarakat yang datang tak mempedulikan himbauan itu.

“Bahkan petugas kita sudah coba untuk arahkan sekaligus minta agar mengantris esuai protokol kesehatan, namun masyarakat tak menghiraukannya, bahkan petugas kita yang dimarahi,” pungkasnya. (S-51)