NAMROLE, Siwalimanews –  Banjir bandang kembali menerjang Desa Waefusi, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Rabu (31/5) yang menyebabkan 98 rumah warga terendam.

Banjir ini terjadi, lantaran hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur Namrole kurang lebih sepekan belakangan ini yang mengakibatkan kali Waetina meluap, menerjang Desa Waefusi yang terletak di kaki kali tersebut.

Tak hanya 98 rumah warga dan 4 fasilitas umum yang terendam, namun dari pantauan Siwalimanews di sekitar Desa Waefusi yang memiliki 718 jiwa itu, sejumlah kebun warga juga hancur akibat terjangan air tersebut.

Kepala BPBD Bursel Hadi Longa dan sejumlah stafnya juga hadir disana untuk memonitoring dan melakukan pendataan terhadap warga terdampak banjir dan memberi bantuan sementara berupa nasi bungkus, sekaligus mengevakuasi korban ke lokasi pengungsian.

Sejumlah personil Polsek Namrole, dan anggota Kompi Senapan D Yonif 731 Kabaresi juga diterjunkan ke lokasi banjir.

Baca Juga: Raja Tagalissa dan Latupati Maluku Bakal Hadiri Pembahasan RUU Kerajaan Nusantara

Kepada wartawan di lokasi banjir Kepala BPBD Bursel Hadi Longa mengatakan, akibat banjir ini sebanyak 114 KK membutuhkan bantuan pemerintah maupun bantuan dari berbagai pihak.

“98 rumah warga dan 4 fasilitasi umum ikut terendam akibat banjir. 4 fasilitas itu yakni lembaga pendidikan, Masjid dan Pustu,” ungkap Longa.

Menurutnya, langkah awal yang dilakukan saat ini adalah melakukan evakuasi warga yang menjadi fokus perhatian Pemda Bursel.

“Langka awal kita adalah evakuasi dan pemerintah akan bertanggung jawab terhadap orang-orang yang dievakuasi tersebut, karena yang terpenting adalah warga harus selamat dan nyaman serta mendapat penanganan dari pemerintah,” ucap Longa.

Menghadapi keluhan masyarakat terkait solusi dari Pemda Bursel, mengingat Desa Waefusi adalah desa langganan banjir, Longa mengaku, pemda tidak akan berdiam diri dan tetap mencari solusi untuk mangatasi masalah tersebut.

“Pemerintah akan mengambil langkah-langkah strategi apa yang harus diperbaharui, sehingga tidak akan terjadi lagi keluhan-keluhan seperti ini,” tandasnya.

Saat ini kata Longa, warga yang dievakuasi sementara ditampung di beberpa sekolah yang ada di Desa Lektama yaitu SMP Satua Atap dan SD Lekta,a serta rumah kediaman Pnejabat Kades Waefusi.

Untuk mengantisipasi kejadian seperti ini tak terulang lagi, maka Pemda Bursel telah berpikir untuk merelokasi warga desa tersebut, sehingga tidak menjadi korban banjir disetiap musim hujan, namun keinginan tersebut menemui sejumlah kendala.

Pasalnya, upaya pemerintah dalam mengatasi luapan kali Waetina ini sudah dilakukan sejak tahun 2011 dengan melakukan pembuatan bronjong, namun derasnya air disaat hujan tidak dapat dibendung.

“Kepada masyarakat atas nama Pemda Bursel, saya himbau agar tidak melakukan aktivitas disaat musim hujan yang dapat menyebabkan banjir dan di saat gelombang air laut sedang tinggi. Mari sama-sama katong jaga keselamatan katong pung diri, katong pung keluarga dan katong pung basudara dari semua musibah dan bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi,” himbau Longa.

Untuk diketahui, di Kabupten Bursel selain Desa Waefusi, banjir juga melanda Desa Namrinat, Kecamatan Namrole, dan Desa Waenamaolon, Kecamatan Leksula.(S-16)