AMBON, Siwalimanews – Sebenyak 9000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Ambon terdata dalam program sembako.

“Kita sudah terdata 9000 yang mengikuti program sembako. Awalnya mencapai 11.000 namun, terjadi penurunan yang disebabkan oleh NIK yang eror, sehingga NIK yang bermasalah dikeluarkan dari sistem dinas sosial,” jelas Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, Nurhayati Jasin kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Rabu (8/4).

Ia mengakui, program sembako ini merupakan program nasional, dimana jumlah anggaran yang didapatkan sebesar Rp 200 ribu/orang dan akan berlangsung pada bulan Maret sampai Agustus 2020.

“Program ini dimulai pada bulan Maret sampai Agustus. Hal ini langsung di perintahkan oleh Presiden. Karena sistem yang seperti ini dalam hal ini masalah pada NIK, maka jumlah yang harus didapatkan oleh masyarakat yang tadinya Rp 150.000,- kini menjadi Rp 200.000,- dan di mulai sejak bulan Maret hingga Agustus,” jelasnya.

Ia mengatakan, sebelum dibulatkan menjadi Rp 150.000,- awalnya masyarakat hanya mendapatkan Rp 110.000 perbulan, namun itu hanya mampu membeli beras dengan telur. Oleh sebab itu dibulatkan menjadi 150.000,- sehingga KPM diharapkan dapat membeli ayam, atau ikan, sayur maupun kacang.

Baca Juga: Bulog Harus Tanggung Jawab Awasi Gula di Pasar  

“Sebelumnya yang PMNT itukan mereka dapat 110.000,- itu kan hanya dapat membeli beras dan telur itu saja. Oleh sebab itu bulan Januari, kami naikan menjadi 150.000,- agar masyarakat yang  mendapatkan hak mereka. Dan diharapkan dapat membeli ayam, ikan, sayur, kacang untuk di konsusmsi selain itu juga dengan naiknya menjadi 150.000,- menuntaskan stunting,” ujarnya.

Lebih jauh kata dia, pihaknya telah melakukan pendataan barang apa saja yang akan diambil di toko, sebab dirinya mengaku untuk ayam, buah sayur, dan sebagainya itu tidak di jual di toko, sehingga Dinas  telah melakukan pendataan untuk masyarakat. Sebab harapannya agar dapat meningkatkan gizi masyarakat agar tidak ada stunting.

“Kami telah melaksanakan pendataan untuk mengetahui apa saja yang di ambil di toko, sebab ada beberapa bahan makanan seperti ayam, sayur dan buah tidak tersedia di toko, sehingga kami harus lakukan pendataan terlebih dahulu di toko. Kami harapkan mereka mempunyai gizi yang bagus, jangan ada yang stunting,”harapnya. (Mg-6)