AMBON, Siwalimanews – Setelah proses penyuntikan vaksinasi tahap satu selesai dilakukan dengan total 23.935 orang, saat ini tahap kedua atau dosis kedua sudah diberikan kepada warga Kota Ambon sebanyak 5.274 orang.

Jubir Satgas Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz mengungkapkan, pemberian vaksinasi dosis kedua ini telah dilaksanakan dengan baik oleh warga Kota Ambon di setiap puskesmas yang dirujuk.

“Untuk suntikan vaksin dosis kedua, khusus lansia, rentang waktunya memang lebih panjang yakni 28 hari jadi masih sedikit jumlah penerima. Selain kelompok lansia juga ada yang mengalami penyesuaian jadwal dari rentang waktu 14 hari menjadi 28 hari setelah vaksin dosis pertama,” jelas Adriaansz dalam rilis yang diterima Siwalima, Jumat (2/4).

Adriaansz merincikan, total keseluruhan dari warga Kota Ambon yang sudah melakukan vaksinasi diantaranya kelompok lansia menjadi penerima vaksin terbanyak yakni 7.189 orang, diikuti pendidik 5.427 orang, tenaga kesehatan 3.911, TNI-Polri 3.205, pegawai perbankan/BUMN 1.320, ASN 1.304, pedagang pasar 900, sopir 348, tokoh agama 260, wartawan 40, anggota DPR 19 dan atlit 12 orang.

Sementara untuk booster, data terbanyak pada tenaga kesehatan 3.058 orang, pendidik 1.794, TNI-Polri 193, tokoh agama 190, ASN 28, lansia 7 dan pedagang pasar 4 orang.

Baca Juga: Usai Divaksin Perwira Brimob Maluku Meninggal

Dirinya juga menambahkan, sampai dengan saat ini, Kota Ambon masih berada pada peta zonasi orange, dan merupakan wilayah dengan resiko sedang penyebaran Covid-19) dengan Skoring 2,13.

“Skor Kota Ambon turun karena ada satu pasien yang meninggal dunia, sehingga jumlah kematian karena covid 19 di kota Ambon menjadi 65 orang,” ungkapnya.

Dengan peta zonasi yang masih saja berkutat di lokasi yang sama, dan total skoring yang masih fluktuatif, maka, Adriaansz meminta kepda seluruh warga Kota Ambon baik yang telah melakukan vaksi­nasi dan yang belum melakukan vaksinasi untuk tetap menjalankan protokol kesehatan (Prokes) meski berada di luar rumah.

Sebab, penyebaran tersebut tetap berlanjut apabila masyarakat masih tetap membandel dan tak mentaati prokes yang diberikan guna membentengi diri dari virus mematikan tersebut.

“Terus kami sampaikan agar semua masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dalam melaksanakan aktivitas. Apabila ada yang sakit, segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat, guna menghindari resiko kematian,” pungkas Adriaansz. (S-52)