AMBON, Siwalimanews – Paradigma pemba­ngu­nan di Indonesia, umum­nya masih memusatkan perhatiannya untuk me­ngalokasikan sumber­daya pembangunan yang ada pada sektor atau wilayah yang ber­potensi besar dalam me­nyumbang pertumbuhan ekonomi, dimana umum­nya berlokasi di pusat kota atau daerah.

“Sudah saatnya, ba­ngsa kita merubah cara pandang pembangunan, dari pembangunan yang semata berbasis perko­taan menjadi lebih ber­orientasi kepada pemba­ngunan berbasis terpen­cil atau pulau-pulau ter­luar. Mengingat, negara kita adalah negara kepu­lauan dan juga masih banyak daerah terpencil yang belum tersentuh pembangunan,” jelas Wa­kil Kepala Pene­ra­ngan Kodam XVI/Pattimura Letkol Kav Bambang Sugiyarta dalam rilis­nya kepada Siwalima Minggu (4/4).

Untuk itu katanya, TNI Manu­nggal Membangun Desa (TMMD) yang merupakan implementasi dari salah satu Nawacita Presiden Joko Widodo, yaitu cita ketiga “Mem­bangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia” hadir di tengah masyarakat guna me­ng­akselerasi pembangunan di daerah-daerah pinggiran khususnya daerah terpencil.

TMMD merupakan salah satu program Operasi Bakti TNI, yang dilak­sanakan secara lintas sektoral dan ter­padu dengan kementerian, lem­baga pemerintahan non kementerian, Polri, pemerintah daerah beserta seluruh komponen masyarakat, de­ngan sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan me­mantapkan wawasan  berbangsa dan bernegara melalui kegiatan fisik, khususnya di daerah-daerah teriso­lir, tertinggal, rawan bencana, daerah perbatasan, wilayah pasca konflik dan wilayah perkotaan yang kumuh.

Kota Tual (Provinsi Maluku) dan Kota Sanana (Provinsi Maluku Utara), merupakan dua daerah yang yang dijadikan sasaran pelaksanaan program (TMMD) ke-110 tahun 2021 di wilayah Kodam XVI/Pattimura.

Baca Juga: Perayaan Paskah Kristus di Maluku Aman

Penentuan dua daerah itu, meru­pakan hasil pertimbangan antara TNI-AD, khususnya Kodam XVI/Pattimura dengan Pemprov Maluku dan Maluku Utara beberapa waktu lalu saat peninjauan.

Menurut Sugiyarta, Desa Waibo­ga yang berlokasi di Sulabesi Te­ngah, dinilai layak untuk dijadikan sasaran pelaksanaan program TM­MD saat ini. Termasuk di antaranya, Desa Sama di Sulabesi Timur, Desa Galaidubu dan Desa Siwalima di Kepulauan Aru. Wakapendam men­jelaskan, empat desa itu saat ini telah mengalami perubahan pesat. Pasal­nya, berbagai infra­struktur umum mulai berdiri kokoh.

Selain pembangunan jalan kata Wakapendam, beberapa insfrastruk­tur umum pun mulai bisa dinikmati oleh masyarakat di lokasi TMMD, diantaranya keberadaan pembangu­nan saluran drainase, pembangunan jembatan, pembuatan talud penahan banjir hingga keberadaan bak air bersih, cuci dan kakus atau MCK.

“Hasil pembangunan itu diserah­kan langsung ke masyarakat. Jadi, TMMD itu dari rakyat untuk rakyat,” ujarnya.

Burhan (56), salah satu nelayan di Desa Sama, Kabupaten Sulabesi Timur mengakui, jika keberadaan program TMMD, mampu membawa perkembangan yang cukup pesat di desanya.

Bahkan, personel satgas pun turut membantu mengatasi berbagai kesulitan masyarakat. Salah satu­nya, keberadaan bak penampungan air bersih dan MCK yang sebe­lumnya mengalami kerusakan yang cukup parah, kini sudah membaik dan dipergunakan masyarakat.

“Kalau dulu, untuk mengambil air bersih perlu mendaki gunung hingga dua kilo meter  jauhnya, apalagi kalau hujan air pasti keruh, jalan licin. Saat ini, bak penampungan air sudah bisa digunakan oleh masyarakat Desa Sama untuk mendapatkan air bersih, kondisi sekarang sudah cukup bagus, bak yang dibangun tersebut juga kuat dan bagus pengerjaannya,” ungkap Burhan.

Sementara itu, Dansatgas TMMD Kodim 1510/Sula Letkol Inf Tri Yudianto, mengapresiasi kinerja bukan hanya personelnya namun juga masyarakat yang sangat antusias.

“Jadi bukan hanya pembangu­nan talud penahan banjir saja, akan tetapi beberapa pembangu­nan fasilitas umum di desa ter­-se­but mampu diselesaikan dengan batas waktu yang sudah ditentu­kan. Alhamdulillah, itu juga berkat sinergitas dan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat setempat yang secara sukarela membantu,” tandas Dandim.

Keberadaan program TMMD tidak hanya membawa perkem­bangan bagi masyarakat di Desa Waiboga dan Desa Sama saja. Warga Desa Galaidubu dan Desa Siwalima pun merasakan manfaat dari program TMMD saat ini.

Seperti pembangunan drainase sepanjang 200 meter di Desa Siwalima, ternyata mendapat banyak apresiasi dari masyarakat. Bahkan selama pembangunan drainase itu berlangsung, warga tanpa rasa pamrih membantu para personel satgas di bawah kendali Dan Satgas Letkol Inf. Mario Christian Noya.

Warga lain, Amrul (40) menuturkan, selama berlangsungnya pembangunan drainase itu, banyak warga yang ikut terjun langsung bersama para personel satgas TMMD. Sebab, keberadaan drainase itu dinilai sangat penting mengingat daerah tersebut sering tergenang air khususnya ketika air laut pasang. “Drainase ini sangat kami butuhkan khususnya saat musim penghujan tiba,” kata Amrul.

Dengan selesainya TMMD ini, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Jeffry A Rahawarin sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap semua pihak baik TNI, Polri, pemerintah daerah dan masyarakat yang telah mendukung terwujudnya TMMD 110 ini.

Pangdam juga  menjelaskan, keberadaan Satgas TMMD bukan hanya bertujuan untuk menyelesaikan berbagai pembangunan insfrastruktur saja. Tetapi juga kemanunggalan antara TNI dan rakyat. Selain itu, menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme di dalam diri warga di lokasi TMMD.

Bukan hanya program fisik, TMMD ke-110 di Kodam XVI/Pattimura juga menyasar program nonfisik. Wakapendam menmbahkan, program nonfisik antara lain berupa materi penyuluhan atau pembekalan yang ditujukan bagi masyarakat di lokasi TMMD guna membentuk karakter dan mental masyarakat yang berada di daerah tersebut. Bahkan, berbagai narasumber dari setiap institusi pun turut dihadirkan Satgas.

Untuk diketahui, setelah dilaksanakan selama satu bulan, program TMMD 110 TA 2021 Kodam XVI/Pattimura kini telah ditutup serentak di dua daerah Rabu (31/3). Kodim 1510 oleh Bupati Kepulauan Sula, Hendrata Thes di Balai Desa Waiboga dan untuk Kodim 1503/Tual oleh Wakil Bupati Kepulauan Aru, Muin Sogalrey di Lantai II Aula BPKAD Kep Aru. (S-32)