NAMLEA, Siwalimanews – Hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Buru, menyebabkan sedikitnya 214 rumah terendam banjir.

Hujan deras selama be­berapa empat hari terakhir, menyebabkan bencana banjir dan longsor terjadi di sejumlah wilayah di Maluku.

Di Kabupaten Buru misalnya tercatat data dari Kantor BPBD Buru me­nyebutkan, sebanyak 214 rumah warga terendam banjir.

Kepala BPBD Kabupa­ten Buru, Hadi Zulkar­naen menjelaskan, curah hujan yang tinggi di wilayah Buru mulai terjadi sejak Rabu lalu (10/5) hingga kini mengakibat­kan 214 rumah pada se­jum­lah desa terendam ban­jir antara lain, Desa Pela, Kecamatan Bata­bual, Desa Kayeli Keca­matan Teluk Kayeli, Desa Persiapan Wamsaid, Ke­camatan Waelata da  Du­sun SP2 Desa De­bowae, Kecamatan Waelata.

“Hingga Jumat (12/5) banjir me­rendam pemuki­man warga di be­berapa desa. Namun memasuki minggu pagi (14/5), warga setempat mengabari kalau air telah surut,” katanya.

Baca Juga: Pelayanan Publik Berbasis Digital Ditingkatkan

Zulkarnain mengakui, hujan deras dan luapan air sungai menyebabkan banjir di sejumlah kawasan.

“Kejadiannya mulai hari Rabu dan hari ini (Minggu) air sudah mulai surut. Tapi kondisi cuaca masih hujan intensitas,” ujarnya.

Data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kabupaten Buru menyebutkan, ada 214 kepala keluar­ga di empat lokasi terdampak banjir.

Rinciannya di Desa Pela sebanyak 44 KK, Desa Kayeli  69 KK, Dusun SP2 Desa Deboway 54 KK dan Desa Persiapan Wansait sebanyak 47 KK.

Selain rumah warga, ada sarana pendidikan juga terendam banjir yakni SMP Negeri 13 Buru di Kayeli.

“Setelah banjir mulai surut, warga bersama petugas dan pihak sekolah membersihkan material banjir. “Sekolah yang terendam sudah dibersihkan,” ujar Hadi.

Ambon 32 Titik

Sekretaris Dinas BPBD Kota Ambon, Eva Tuhumury mengungkap­kan, hujan deras yang mengguyur Kota Ambon dengan intensitas lebat sejak Kamis hingga Sabtu (13/5) mengakibatkan, sejumlah lokasi di Kota Ambon mengalami tanah longsor.

Tercatat sebananyak 44 titik longsoran yang menimpa pemu­kiman masyarakat terjadi di Negeri Batu Merah, Nania, Kusu-Kusu Sereh, Amantelu, Batu Meja, Passo, Urimessing dan Halong

Dia menyebutkan, kerusakan pemukiman masyarakat terdapat 11 unit, 13 kepala keluarga serta 48 jiwa

Selain bencana longsor menimpa pemukiman warga,  longsor juga menghantam  beberapa infrastruktur jalan yaitu, jalan menuju ke Negeri Kilang mengalami longosor.

Begitu juga talud kali Waitomu ambruk ditambah talud di kawasan Kampung Rinjani RT 006/RW016.

Berikutnya  jalan setapak serta talud di kawasan Galunggung, Kecamatan Sirimau tepatnya di RT 006/RW 006.

“Untuk penangganan darurat telah dilakukan oleh BPBD Kota Ambon di Kampung Rinjani,” ujarnya kepada wartawan di Ambon, Sabtu (13/5)

Dua Warga luka

Tuhumury menyebutkan, akibat talud yang patah di kawasan Galunggung RT 006/006, Kecamatan Sirimau menyebabkan, dua warga mengalami luka-luka akibat tertimpa talud.

“Saat ini satu korban sudah dalam keadaan membaik, serta satu korban lagi sementara dalam perawatan di rumah sakit,” ujarnya.

Sedangkan untuk kerusakan rumah warga, lanjut dia, terdapat 8 unit yang didalamnya terdiri dari 35 jiwa. Pihak BPBD juga telah mem­berikan penangganan darurat dan bantuan logistik

Terancam Longsor

Sementara untuk rumah warga yang terancam longsor bertambah dari sebelumnya 4 unit yang dida­lamnya terdapat 14 jiwa, menjadi 19 Kepala Keluarga 81 jumlah jiwa yang terganggu aktifitas pemilik rumah.

BPBD Kota Ambon telah melakukan penanganan darurat berupa pemberian bantuan logistik untuk penanganan darurat kepada masyarakat yang terdampak.

“Langkah-langkah penanganan korban dan kerusakan telah diambil alih oleh BPBD dengan membantu membersihkan akses jalan yang tertutup longsor, serta terpal, ka­rung, gerobak, sekop dan lain telah dilaksanakan,” sebutnya.

Dijelaskan, laporan pantauan ketinggian permukaan air dari CCTV Pemerintah Kota Ambon pada 5 daerah ailiran sungai dan pada titik-titik jalan raya yang tergenang sehingga masyarakat dapat meng­antisipasi kondisi hujan yang terjadi.

“Himbauan yang disampaikan oleh BPBD Kota Ambon, melalui media sosial Instagram, fecobook dan WAG. Perbaikan jalan darurat di desa atau Negeri Kilang oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” tuturnya.

Penanganan tanggap darurat, berupa pemberian bantuan berupa logistik dan peralatan pembersihan longsoran berupa, 31 buah terpal ukuran. 4×6 Meter, 7 buah terpal ukuran. 5×7 meter, 2 buah gerobak, 100 karung plastik, 5 buah sekop.

“Demikian laporan bencana ini kami buat untuk dipergunakan oleh semua pihak, dan kemungkinan ada penambahan kerusakan terhadap data bencana terhadap semua lokasi di Kota Ambon yang belum rangkum,”Imbuhnya

Tuhumury menghimbau warga Kota Ambon untuk mewaspadai potensi bencana saat hujan turun dalam waktu yang lama, dan segera melaporkan kejadian bencana ke BPBD melalui aparat pemerintah desa atau kelurahan.

“Warga kota juga bisa melaporkan kejadian bencana melalui laman www.lapor.go.id, atau mengirim pesan SMS ke nomor 1708 atau menyampaikan laporan ke nomor 08114706999 dengan format pesan: Ambon (spasi) isi pesan,” pintanya. (S-15/Mg-1)