AMBON, Siwalimanews – Berdasarkan hasil riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menunjukan, bahwa Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) khusus Kota Ambon tahun 2022, mencapai 3,49 persen.

Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena mengaku, presentase tersebut telah melampaui batas, yang berarti baik. Pasalnya, IDSD merupakan instrumen pengukuran daya saing pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.

“Tujuannya untuk memperoleh ukuran daya saing daerah yang komprehensif serta dapat merefleksikan tingkat produktivitas suatu daerah dan Kota Ambon berada diposisi 3,49 persen,” ungkap walikota dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Selasa (21/2).

Ia mengaku, data IDSD harus memenuhi 12 pilar indikator daerah yakni, institusi, infrastruktur, adopsi TIK, stabilitas ekonomi makro, kesehatan, ketrampilan, pasar produk, pasar tenaga kerja, sistem keuangan, ukuran pasar, dinamisme bisnis dan kapasitas inovasi.

Selain itu, pengisian IDSD juga harus berdasarkan empat aspek yakni, aspek faktor penguat (enablin enviroment), aspek sumber daya manusia (human capital), aspek faktor pasar (market) dan inovasi.

Baca Juga: Komisi III Pertanyakan Mekanisme Pengelolaan Terminal

Karena memenuhi keempat aspek tersebut maka, Kota Ambon terbilang melampaui IDSD Provinsi Maluku yang berada diposisi 3,22 persen. Untuk itu, semoga dengan pengukuran ini, bisa berdampak pada investasi, serta bidang lainnya, sehingga Ambon bisa lebih maju lagi kedepan.

“Saya sangat berterima kasih atas penilaian BRIN dan ini akan menjadi pemicu supaya membuat Kota Ambon akan semakin baik lagi kedepan,” tandas walikota.(S-25)