AMBON, Siwalimanews – Sebanyak 200 pegawai Bank Maluku Maluku Utara menjalani tes swab, Rabu (29/7) menyusul dua pejabat di bank ini terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.

Kedua pejabat tersebut yakni Kepala Divisi Sum­ber Daya Manusia, Ridha Hasanusi, dan satunya lagi, pejabat pada Divisi Umum. Keduanya telah menjalani karantina di rumah.

Informasi yang dihim­pun Siwalima menyebut­kan, kedua pejabat ini diketahui positif terpapar Covid-19, saat mereka bersama 8 pegawai lainnya mengurusi surat izin untuk keluar Ambon mengikuti RUPS Bank Maluku Malut di Jakarta.

Untuk mendapatkan surat izin tersebut, maka mereka harus me­lampirkan hasil rapid test. Karena­nya, mereka semua mengikuti rapid test dan hasilnya 4 pegawai re­aktif, sementara 6 lainnya non re­aktif.

“Setelah diketahui hasil rapid test reaktif, kemudian 4 pegawai diswab PCR dan hasilnya Kadiv SDM serta salah satu pejabat pada Divisi Umum dinyatakan positif Covid-19, semen­tara 2 pegawai lainnya negatif,” ujar salah satu sumber.

Baca Juga: Walikota: 29 Juli, RS Siloam Mulai Beroperasi

Setelah pihak bank mengetahui keduanya positif Covid-19, maka keduanya langsung diistirahatkan di rumah, sejak Selasa (28/7).

Untuk memutus mata rantai pe­nyebaran Covid-19 serta jangan sam­pai Bank Maluku Maluku Utara menjadi klaster baru penyebaran virus ini, lanjut sumber itu, maka ma­najemen bank mengambil kebijakan berkoordinasi dengan Dinas Kese­hatan Maluku untuk mengambil sempel swab dengan metode PCR.

“Tadi siang sekitar jam 14.00 WIT itu Dinkes swab sekitar 200 pegawai, baik itu pegawai pada Kantor Ca­bang Utama maupun Kantor Pusat,” kata sumber itu.

Pihak bank yang coba dikonfir­masi terkesan menyembunyikan hal tersebut. Pasalnya, saat wartawan menanyakan soal adanya swab terhadap para pegawai pada security, namun dijawab tidak ada. “Ope­rasional bank sudah tutup,” kata salah seorang security yang tak mau namanya tak dikorankan.

Sekitar pukul 15.30 WIT, barulah Kepala Divisi Renstra Corsec Jonito de Fretes menemui wartawan.

Jonito mengaku, kalau Direktur Utama Arief Burhanudin Waliulu sementara sibuk sehingga belum bisa memberikan keterangan, sehi­ngga dirinya ditugaskan untuk menemui wartawan.

“Saya diperintahkan menyampai­kan keterangan kepada teman-te­man, bahwa benar ada dua orang yang terpapar, tapi kalau nama yang bapak tanyakan itu sebaiknya lang­sung ke gugus tugas,” ujar Jonito.

Jonito menjelaskan, sejumlah pe­gawai sebelumnya melakukan rapid test pada Senin (27/7) untuk keper­luan keberangkatan ke luar daerah, dan ternyata ada empat orang yang dinyatakan reaktif, sehi­ngga diambil swab. Hasil uji sampel swab dengan PCR, dua orang positif.

“Hasil swab keluar itu hari Selasa  hasilnya positif, sehingga hari ini para karyawan dilakukan pengam­bilan spesimen swab,” terangnya.

Dua orang yang positif terpapar itu, kata Jonito, sudah  menjalani iso­lasi di rumah.

“Langkah penangan internal su­dah dilakukan, yang terpapar tidak ke kantor, itu saja yang saya bisa sampaikan,” ujarnya.

Ditanya berapa pegawai bank yang diambil sampel swab, Jonito mengaku tidak tahu. “Sebaiknya la­ng­sung ke gugus tugas,” tandas­nya.

Salah seorang petugas Dinas Kesehatan Maluku yang kebetulan keluar ke halaman bank, saat dicegat mengaku, proses pengambil sampel swab pegawai Bank Maluku Malut masih berjalan. “Masih berlangsung pengambilan swab, belum tahu selesai kapan,” ujarnya singkat.

Sementara Komisaris Utama Bank Maluku Malut MAS Latuconsina yang dikonfirmasi wartawan juga membenarkan, ada proses pengam­bilan dan pemeriksaan sampel swab. Namun ia mengaku tak tahu detailnya.

“Betul ada pemeriksaan sampel swab para pegawai, tapi nanti teknis dikonfirmasi saja ke Gustu Maluku, karena mereka yang lebih tahu,” ujar mantan Wakil Walikota Ambon ini.

Direktur Utama Bank Maluku Ma­luku Utara, Arief Burhanudin Wali­ulu ketika dikonfirmasi oleh war­tawan di Kantor Kadin Maluku, Wa­yame membenarkan, dua anak buahnya  terpapar virus corona.

“Benar ada dua orang kita yang terpapar, mereka sekarang ini kita mintakan isolasi di rumah masing-masing selama 14 hari tidak masuk kerja, sampai ada pemeriksaan kembali,” ujarnya.

Waliulu menjelaskan, pengam­bilan sampel swab lebih diutamakan kepada pegawai yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik.

“Seluruh pegawai yang berhubu­ngan langsung, yang saya utamakan dilakukan swab tes, dan proses pengambilan swab dilakukan di lantai IV kantor pusat,” terangnya.

Ditanya berapa banyak pegawai yang diambil swab Waliulu enggan menyebutkan. Ia meminta ditanya­kan ke Gugus Tugas Covid-19 Maluku.

“Kalau itu langsung ke gugus, saya hanya bisa pastikan benar 2 pe­jabat kita terpapar covid,” ujarnya.

Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang yang dihu­bu­ngi mengaku belum mendapatkan laporan. “Belum dapat laporan, nanti beta cek,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kese­hatan Maluku, Meikyal Pontoh yang dihubungi, enggan mengangkat telepon. SMS yang dikirim juga tak direspons. (S-39)