AMBON, Siwalimanews – Honor puluhan perawat di RSUD dr. M Haulussy Ambon yang menangani pasien Covid-19 selama bulan April dan Mei belum dibayar.

Setiap perawat dibayar Rp 250 per hari. Kerja dilakukan dengan sistim shift. Dalam sebulan, satu orang masuk kerja sekitar 15 hari. Sehingga jumlah honor yang diterima setiap perawat sebesar Rp 3.750.000. Kalau dua bulan, berarti Rp 7.500.000.

“Jadi kami sejak bulan April belum dibayarkan honor,” kata salah satu perawat kepada war­tawan, di Ambon, Kamis (18/6).

Dia mengungkapkan, sebanyak 29 perawat yang belum menerima honor dua bulan.

“Jumlah honor yang dibayarkan itu sama dan dihitung sesuai shift. Kalau hari ini masuk berarti besok off, begitu seterusnya,” jelasnya.

Baca Juga: Warga Kamariang Blokir Jalan

Menurutnya, dalam sebulan se­tiap perawat masuk kerja sekitar 15 hari. Dokter juga kerja pakai shift. “Jadi kalau 1 bulan masuk kerja 15 kali, dikalikan dengan Rp 250 ribu maka sebulan kami dite­rima sekitar Rp.3.750.000 per orang,” ujarnya.

Dia bersama dengan teman-temannya tidak tahu kapan hak meraka dibayar, padahal mereka sekali kerja 24 jam.

“Sekali shift itu 24 jam, tetapi honor sejak April tidak dibayar, padahal kita harus meninggalkan keluarga sehari penuh, kami berharap ini menjadi perhatian pihak rumah sakit,” tandasnya.

Sementara Plt Direktur RSUD dr. M Haulussy Ritha Tahitu yang dikon­firmasi wartawan di Kantor Gubernur Maluku, membenarkan, kalau pihak­nya belum mencairkan uang honor bagi tenaga medis, karena semen­tara proses klaim ke Kementerian Kesehatan. “Kita belum bayar karena lagi proses klaim. Kita pro­ses kita kirim ke Dinas Kesehatan, baru diterus­kan ke Kementerian Kesehatan, baru uangnya bisa dicairkan, jadi lama,” ujar Tahitu.

Usa menjelaskan, Tahitu buru-buru masuk ke mobil dinasnya dan meninggalkan halaman parkir kantor gubernur.(S-39)