AMBON, Siwalimanews – Yayasan Pelangi Maluku (YPM) sudah dua tahun mendirikan klinik peduli orang dengan HIV dan AIDS, yang mana metode pemeriksaannya dilakukan langsung dengan me­nyen­tuh komunitas-komunitas ren­tan.

Klinik yang dikenal dengan se­butan klinik komunitas Candela ini lebih banyak diakses oleh mereka tang melakukan hubungan seks seperti; Lelaki seks dengan Lelaki (LKL), waria, pekerja seks perem­puan atau pelanggan dari komunitas tersebut.

Klinik yang telah berkiprah dibi­dang testing dan treatment orang de­ngan HIV dan AIDS ini, telah ber­diri sejak, 22 Maret 2019. Itu artinya telah berjalan selama dua tahun.

Klinik ini tersebut beranggotakan satu penanggung jawab klinik yaitu Marlon Soselisa, dan beberapa pe­tugas yang terlatih di tingkat na­sional khusus untuk perawatan dukungan dan pengobatan.

Dalam kesempatan itu, Klinik Candela juga memberikan edukasi ke­pada masyarakat melalui media, dalam bentuk sosialisasi yang tentu­nya  diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat.

Baca Juga: Aksi Protes Warnai Penetapan Mata Rumah Parenta

Dalam kegiatan dimaksud, juga dibeberkan  total kasus yang telah ditangani klinik Candela. Terhitung sejak 22 Maret 2019, terdapat 81 kasus, dimana 10 diantaranya telah meninggal dunia.

Dalam kesempatan tersebut, diakui Soselisa, semakin hari angka kenaikan kasus semakin banyak. Hal ini ditandai dengan perbandingan jumlah mibile testing yang awalnya hanya ada 1 dari 100 testing, kini de­ngan jumlah 10 orang yang dicek darahnya, terdapat 3 yang terkonfir­masi HIV dan AIDS.

“Ya pada saat mobile testing itu sangat luar biasa. Dulunya itu kita tersting pada 100 orang itu baru dapat satu kasus (penderita HIV dan AIDS). Tapi kemarin kita Mobile Tasting, khusus di satu spot ter­tentu, dilakukan kepada 10 orang sudah dapat tiga kasus,” beber Penanggung Jawab Klinik Candela milik Yayasan Pelangi Maluku (YPM), Marlon Soselisa, kepada war­tawan, usai sosialisasi di kantor dan klinik Candela YPM, di Negeri Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Selasa (14/6).

Diakuinya, ,emasuki akhir kuartal ke dua ini sudah ditemukan 14 kasus positif. Baginya, ini bukan merupa­kan hal biasa. Namun, angka terse­but cukup mencengangkan.

Oleh sebab itu, klinik komunitas candela yang merupakan bagian dari YPM ini berkomitmen untuk melayani orang-orang dengan HIV dan AIDS menuju 3 zero 2030 yakni, zero new HIV Infection, Zero AIDS Related Death, and Zero Discrimination. “Kita mesti dukung dia, dukung supaya dia patuh makan obat, dukung bersama dengan keluarga supaya jangan ada stigma dan diskriminasi, dukung supaya dia patuh mereka tidak sakit. Itu yang kami dukung,” pungkas Direktur YPM, Rosa Pentury dikesempatan yang sama. (S-52)