AMBON, Siwalimanews – Ratusan warga  Negeri Hualoy dan Tomalehu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menyambut malam Lailatul Qadar, dengan menamatkan seba­nyak 1.080 juz Alqur’an, dalam sema­lam.

Mulai dari anak-anak hingga orang tua membanjiri Masjid, Mus­holla dan ruas-ruas jalan di kedua negeri. Biasanya warga kedua ne­geri meyakini, 27 Ramadhan sebagai malam Lailatul Qadar.

Kegiatan bertemakan ‘Bumi Cinta’ ini dikemas dengan seruan me ku­poso puru atau mari mengaji. Sejumlah kalangan menilai, kegiatan ini merupakan kali pertama dan baru pernah terjadi di Provinsi Maluku.

Ketua Panitia Penyelenggara, Amran Tubaka mengatakan, tujuan diadakan kegiatan ini selain menjem­put datangnya malam Lailatul Qadar, juga untuk meningkatkan kembali minat baca Alqur’an kepada gene­rasi muda, agar mereka senantiasa mendalami dan memahami pesan-pesan Tuhan.

Dikatakan, kegiatan ini didukung oleh banyak pihak. Salah satunya adalah Yayasan Insan Cerdas Sejah­tera. Selain itu juga, ada teman-teman dari Literasi Alqur’an Kota Ambon, dan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon di Negeri Hualoy.

Baca Juga: Proyek SMI tak Selesai, Dinas PUPR Bertanggungjawab

Sementara untuk peserta pem­baca Alqur’an diantaranya meli­batkan masyarakat secara umum, mulai dari santri-santri Taman Pe­ngajian Qur’an (TPQ) hingga Maje­lis Taklim. Kegiatan utama difo­kuskan di Masjid Zainal Abidin dan Lawataka Negeri Hualoy.

“Jadi ada beberapa pihak yang turut membantu kami dalam kegiatan ini, seperti Yayasan Insan Cerdas Sejahtera. Mahasiswa KKN Unpatti di Hualoy, juga teman-teman Literasi Alqur’an Kota Ambon turut terlibat dalam hajatan akbar ini,” katanya.

Menurut Tubaka, tema besar dalam kegiatan akbar tersebut ada­lah 990 juz dengan 33 kali khataman. Namun antusias masyarakat cukup tinggi, sehingga yang tadinya 990 juz meningkat menjadi 1.080 juz. Pembacaan 990 juz ini, kata dia, berlangsung selama 7 jam.

“Iya, jadi kita mulai pada pukul 14.00 WIT. Dari duhur sampai ashar kita menghabiskan 300 juz. Setelah itu kita lanjut lagi dari selesai sholat tarawih atau tepat pukul 22.00 WIT hingga 02.00 dini hari. Jadi kita menghabiskannya selama 7 jam. Kami bersyukur karena dari 990 juz yang ditargetkan, meningkat menjadi 1.080 juz, dengan 36 kali khataman,” terangnya.

Menurutnya, kegiatan mari mengaji ini akan menjadi agenda tahunan di setiap malam ke-27 Ramadhan.

“Ini akan menjadi agenda tahunan,” katanya

Bisri Hehanussa, Pejabat Negeri Hualoy menegaskan, kegiatan ini diharapkan bisa memotivasi generasi muda untuk memahami isi dan ajaran Alqur’an, guna membentuk karakter pemuda yang religius.

“Kami berharap kegiatan-kegiatan seperti ini kedepan terus dilakukan, agar bisa merubah karakter pemuda-pemudi yang ada di negeri Hualoy dan Tomalehu,” harapnya.

Sementara Ahmad Ibra Lussy, Ketua Yayasan Insan Cerdas Sejahtera mengatakan, lembaganya akan tetap mendukung berbagai kegiatan selama itu diperlukan.

“Prinsipnya, yayasan akan tetap mendukung dan mensuport kegiatan-kegiatan seperti ini, selama itu dibutuhkan oleh masyarakat maupun komunitas-komunitas sosial lain,” katanya.

Dikatakan, pihaknya akan mendukung sepenuhnya kegiatan-kegiatan sosial keagamaan, seperti kegiatan 990 juz Alaqur’an yang digelar masyarakat Hualoy dan Tomalehu saat ini. Termasuk Pesantren Ramadahan yang sedang diselenggarakan di Desa Iha dan Luhu.

Menurutnya Ibra, pihaknya akan powerfull untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang bertemakan sosial dan keagamaan. Untuk Ramadhan di tahun ini, kata dia, mereka mempunyai program rutin, yakni pembagian sembako, santunan dan makanan berbuka puasa untuk masyarakat SBB.

Untuk Ramadhan di tahun ini, kata dia, mereka mempunyai program rutin, yakni pembagian sembako, santunan dan makanan berbuka puasa untuk masyarakat SBB.

“Kurang lebih ada 4.000 paket akan kami distribusikan di Ra­madhan kali ini,” kata Ibra (S-16)