PIRU, Siwalimanews – Akibat puluhan rumah warga di pesisir pantai sering dimasuki air laut saat musim ombak, sebab itu masyarakat Dusun Melati, Desa Waesala, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten SBB sangat membutuh talud penahan ombak.

Karena tidak memiliki talud, warga berinisiatif bergotong royong membangun talud sendiri dengan swadaya masyarakat.

“Saat ini masyarakat membangun talud penahan ombak dengan swadaya masyarakat karena rumah kami sering air laut masuk saat musim ombak,” ungkap salah satu warga Melati Sarmin Nur Ali kepada Siwalima, Kamis (19/11).

Ia mengatakan, masyarakat Melati saat membutuhkan talud pemecah ombak untuk melindungi perkampungan warga dari abrasi. Sebab dimusim timur wilayah pesisir melati dan sekitarnya sering di hantam ombak besar, bahkan tidak bisa melaut.

“Keberadaan talud pemecah ombak di Melati sangat dibutuhkan karena saat musim Timur, wilayah pesisir perkampungan warga rentan terjadi abrasi akibat hantam ombak besar,” tuturnya

Baca Juga: Kejari Malteng Raih Penghargaan Menpan RB

Saat ini, lanjutnya, seluruh rumah warga yang berada           tepat di pinggir pantai,                terancam rusak akibat abrasi pantai yang terjadi pada setiap musim Timur.

“Pada setiap musim timur, ombak di wilayah pesisir Melati cukup keras sehingga tanah tempat rumah warga berdiri terkikis ombak,” katanya.

Mewakili masyarakat Melati, ia meminta ada perhatian dari pemerintah daerah. Sebab setiap kali musim timur, pemukiman warga yang berada tepat di bibir pantai selalu dalam ancaman abrasi.(S-48)