AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon belum berikan signal  proses belajar mengajar tatap muka di sekolah. Walikota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan, pernyataan Mendikbud, Nadiem Markarim Januari 2021 sekolah dibuka, tergantung kondisi wilayah di masing-masing daerah.

“Nggak, kebijkan pak menteri itu kan diprediksikan Januari 2021. Itu pun juga tergantung kepada kepala-kepala daerah. Kota Ambon saat ini masih tinggi. Jangan dulu sekolah dibuka, nanti klaster baru timbul disitu,” jelas Louhenapessy kepada wartawan, di Bali Kota Ambon, Senin (23/11).

Menurutnya, kebijakan pusat belajar tatap muka dibuka 2021 sesungguhnya diterima. Namun, mengingat angka terkonfirmasi yang cukup tinggi di Kota Ambon, sehingga proses tersebut akan dipertimbangkan lebih lanjut.

Diungkapkan, pemerintah kota berharap masuk tahun 2021, apabila Kota Ambon kebagian vaksin maka proses belajar-mengajar tatap muka dapat dipertimbangkan lagi.

“Nah, kita lihat dulu kalau mudah-mudahan sampai dengan vaksin sudah datang, mungkin mudah-mudahan evaluasi dia lagi,” tandasnya.

Baca Juga: Latoponno Himbau Warga Kota Taati Prokes

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Ambon Fahmy Salatalohy membenarkan hal tersebut. Menurutnya, pertimbangan Kota Ambon yang masih ada di zona orange membuat dinas tidak berani melakukan proses belajar dalam jaringan (Daring). “Jadi Ambon masih zona orange, selama kita kembali ke hijau ya kita menunggu keputusan walikota,” ujar Salatalohy.

Ia menandaskan, anjuran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masuk 2021 proses belajar mengajar tatap muka akan dilaksanakan namun tetap akan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.

“Nah sebenarnya kalau ikut petunjuk pak menteri itu kan Januari 2021. Tapi itu ada point yang menyatakan sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing dan menunggu kebijakan kepala daerah,” kata Salatalohy.

Buat Skenario Belajar Tatap Muka

Seperti yang diberitan sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon Mourits Tamaela minta Dinas Pendidikan untuk membuat skenario proses belajar mengajar tatap muka.

Skenario ini harus dibuat karena diyakini pemkot akan terus berupaya membawa Kota Ambon masuk pada zona kuning bahkan hingga zona hijau.

“Pemerintah akan terus berupaya untuk bisa menggiring kondisi Kota Ambon ada di zona kuning dan selanjutnya, sehingga bisa masuk di zona hijau dan normal,” ujar Tamaela kepada Siwalima di Baileo Rakyat Belakang Soya,   Jumat (20/11).

Menurutnya, substansi pada Dinas Pendidikan memang menjadi keluhan saat pandemi, dimana keluhan itu datang dari banyak masyarakat yang miliki pemikiran serta kerinduan agar para siswa secara langsung belajar, dan para guru bisa melihat agar memberikan solusi.

“Pemkot bersama stakeholder lainnya juga harus berpikir terkait dengan nasib pendidikan saat ini. Bagaimana ada skenario yang dilakukan untuk mendesain rencana belajar langsung,” ujarnya. (Cr-6)