WAKIL Bupati Seram Bagian Timur Idris Rumalutur selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten SBT mengatakan, penanganan stunting di Bumi Ita Wotu Nusa harus terus ditingkatkan karena ini sebagai pekerjaan rumah yang masih harus terus didorong penanganannya.

“Ibarat sebuah pertempuran, komitmen pemerintah saat ini adalah menempatkan stunting sebagai musuh yang harus dikalahkan. Stunting efeknya tidak hanya sekarang, tetapi dalam jangka panjang seperti menghambat pertumbuhan syaraf, motorik, bahasa, resiko, obesitas, maupun gangguan fisik reproduksi dan produktivitas,” ujar Wabup, dalam rapat teknis dan launching buku panduan stunting yang dilaksanakan BPPKB Kabupaten SBT, yang dipusatkan di Cafe Singgah Fua Kota Bula, Selasa (20/6).

Dikatakan, permasalahan stunting merupakan prioritas nasional bahkan presiden menargetkan angka prevalensi turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang dimana berada dibawah standar 20 persen dan tahun 2030 Indonesia bebas stunting.

“Jika dilihat dari Perpres Nomor 72 Tahun 2021 pasal 8 tentang rencana aksi nasional penurunan stunting terdiri dari atas prioritas lain audit percepatan kegiatan yang paling sedikit mencakup antara kasus stunting pelaksanaan rapat teknis audit mengindentifikasi resiko stunting,” katanya.

Kata Wabup, setelah mengetahui penyebab stunting maka  sebagai upaya pencegahan dan perbaikan analisis faktor resiko terjadinya stunting pada baduta atau balita. Dan kemudian akan diperoleh rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus serta upaya pencegahan, terakhir yaitu memberikan respon atau tidak lanjut rekomendasi.

Baca Juga: Menkopolhukam dan Mendagri Canangkan Gerbangdutas

Langkah yang harus dilakukan pertama melakukan persiapan pelaksanaan audit kasus stunting yang terjadi pada kecamatan dan desa yang menjadi locus stunting. kedua, melaksanakan dan mengkoordinasikan audit kasus stunting khususnya dengan tim pakar serta ketiga, melaksanakan pemantauan dan evaluasi rencana tindak lanjut sehingga pada saat melaksanakan audit stunting tahun 2023 seluruh prosedur kegiatan dapat berjalan sesuai dengan petunjuk teknis.

“Kita ketahui bahwa ini tugas yang cukup berat, namun dengan upaya serta kerja keras dari bapak dan Ibu yang sangat mulia dalam rangka menyiapkan generasi Seram Bagian Timur yang berkualitas dimasa yang akan datang. Kedepan saya yakin pengentesan stunting di Bumi Ita Wotu  Nusa berjalan sesuai harapan kita semua,” harap Wabup.

Wabup meminta agar semua pihak dapat memperhatikan serius terhadap persoalan penanganan stunting di Kabupaten Seram Bagian Timur karena ini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus di dorong penanganannya.

“Saya mengajak bapak/ibu semuanya lebih khusus OPD terknis yang menangani stunting di negeri ini agar terus melakukan gerakan pencegahan stunting hingga ke desa dan dusun yang ada di negeri Ita Wotu Nusa dengan baik lagi,” pintanya. (Mg-1)