KEPALA Dinas Pariwisata Kabupaten Seram Bagian Timur Zainal Arifin Vanath mengatakan, untuk setiap tahun pendapat asli daerah yang diluncurkan pada Dinas Pariwisata senilai Rp 50 juta.

“Untuk pendapatan asli daerah selalu ditetapkan oleh Dinas Keuangan untuk target tahun kemarin Rp 50 juta rupiah kita, alhamdulillah tercapai. Sekarang sudah hampir Rp 40 juta yang kita penuhi insya Allah bisa melewati ini,” ujar Vanath, kepada Siwalima, di Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten SBT,   Kamis (13/6).

Sementara ditanyakan untuk kegiatan promosi pariwisata digunakan selama ini bagaimana, Vanath mengaku ada salah satu bidang promosi yaitu Dani Hataul yang membidangi hal itu.

“Memang kelemahan kita karena kondisi akses jalan juga disini, padahal kita punya potensi wisata banyak yang dijadikan sebagai objek ini,” katanya.

Vanath mencontohkan, yang punya pemerintah daerah, yang lain dikelola oleh masing- masing dinas A dan B maupun C. Bahkan desa mungkin di Tanjung Owan, Danau Soleh, maupun Keter ada beberapa daerah di Bumi Ita Wotu Nusa.

Baca Juga: Marasabessy Resmikan Pencanangan Zona Integritas

“Dan ini tugasnya pariwisata, untuk dinasti pada Dinas Pariwisata memang tidak mampu harus kurungan,” ujarnya.

Ia mencontohkan jalan menuju ke objek wisata harus Pekerjaan Umum, tidak mungkin Dinas Pariwisata yang kerja, seperti MCK juga.

“Tetapi ada keterlibatan dari Dinas Kesehatan untuk MCK bisa mengurangi beban, untuk tower karena di objek pariwisata kita membutuhkan jaringan,” tandasnya.

Vanath menandaskan, mungkin dari Kominfo bisa pasang power walaupun tower yang kecil, harus ada disitu. Supaya kelihatan itu bagus berarti dong upload pekerjaan wisata itu harus masing-masing Organisasi Perangkat Daerah.

“Tapi memang ada sedikit kelemahan kami. Tetapi mungkin kedepannya kita bisa melaksanakan untuk pengembangan pariwisata yang ada di Kabupaten Seram Bagian Timur,” harapnya.

Suka dan  tidak suka, kata Vanath, kadang- kadang teman-teman di Gumumae. Terus terang katong biking bagus, dolo semua gajebo punya lampu hancur juga, tulisan Gumumae itu setiap malam menyala hancur juga, pada intinya tidak tetap semangat.

“Kalau ada restibusi disitu pada dinas pendapatan yang biasa untuk pajak, makan dan minum itu mereka. Kita ini cuma apabila ada usaha masuk didalam, pasti pengunjung semakin meningkat kita berharap seperti begitu,” ujarnya.(Mg-1)