Pemerintah terus bekerja keras untuk menyediakan obat dan vaksin  guna memutus mata rantai penularan Covid-19. Pemerintah pun memastikan bahwa produksi vaksin tersebut telah melalui uji klinis, sehingga aman dan efektif untuk didistribusikan kepada masyarakat.

Prof Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 menegaskan bahwa vaksin virus corona yang akan digunakan di Indonesia dipastikan aman dan lolos uji klinis. Ia mengatakan hal ini disebabkan karena masih adanya pemberitaan dan informasi yang simpang siur seputar vaksin.

Dalam sebuah kesempatan konferensi pers, Prof Wiku mengatakan bahwa dirinya ingin menghimbau kepada masyarakat untuk tidak resah dan khawatir, karena pemerintah sudah pasti akan menyediakan vaksin yang terbukti aman dan lolos uji klinis sesuai dengan rekomendasi WHO (World Health Organization).

Hingga kini, WHO tetap merasa optimis bahwa para peneliti akan mampu mengembangkan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif.

Ada beragam jenis vaksin Covid-19 yang potensial dan sedang dikembangkan di berbagai belahan dunia. Sejumlah jenis vaksin ini juga telah masuk dalam uji klinis fase 3.

Baca Juga: Netralitas ASN

Pemerintah Indonesia saat ini juga tengah mengakselerasi persiapan logistik dan SDM untuk penyediaan vaksin Covid-19 dan distribusinya dalam kegiatan vaksinasi.

Pendistribusian vaksin tersebut akan disesuaikan dengan urutan prioritas, seperti kelompok beresiko serta penduduk di wilayah yang memiliki resiko tinggi penularan.

Adapun Kementerian Kesehatan kini berfokus dalam menyelesaikan perumusan peta jalan (roadmap) vaksinasi Covid-19 di tanah air.

Roadmap ini akan menjadi panduan dalam pelaksanaan vaksinasi, termasuk rujukan alur distribusi vaksin, jadwal imunisasi, hingga pemilihan masyarakat yang menjadi sasaran vaksinasi.

Meski demikian, Wiku menghimbau agar masyarakat di tanah air untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak hanya berharap pada vaksinasi.

Pada akhir Oktober lalu, Airlangga Hartarto selaku Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) mengatakan, jutaan dosis vaksin Covid-19 akan masuk ke Indonesia pada bulan Desember 2020.

Airlangga mengatakan, dari Sinovac akan ada vaksin sebanyak 3 Juta dosis, dan hal itu akan masuk ke Indonesia secara bertahap.

Selain mengirim vaksin dalam bentuk jadi, Sinovac juga akan mengirimkan sejumlah bahan baku kepada Bio Farma. Jumlah bahan baku vaksin Covid-19 tersebut setara dengan 15 juta dosis.

Perlu diketahui bahwa Sinovac merupakan perusahaan farmasi asal China yang kini tengah menuntaskan proses uji klinis tahap 3 vaksin Covid-19 di beberapa negara, termasuk Indonesia. Di tanah air, perusahaan ini juga telah menggandeng Bio Farma untuk pelaksanaan uji klinis tahap III vaksin Covid-19.

Airlangga menegaskan, pengadaan vaksin dari Sinovac tetap harus melalui proses verifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Setelah terdapat izin dari BPOM, vaksin Sinovac baru dapat digunakan di Indonesia.

Oleh karena itu untuk mendapatkan izin berupa emergency use authorization (UEA) dari BPOM, vaksin buatan Sinovac haruslah memenuhi sejumlah persyaratan terkait keamanan penggunanya serta memenuhi semua prosedur uji klinis.

BPOM jug akan melakukan evaluasi dan menganalisis laporan yang menunjukkan hasil uji klinis vaksin sinovac, termasuk dari negara-negara lain. Apabila seluruh syarat terpenuhi, maka barulah akan dilakukan imunisasi dengan perencanaan yang matang.

Kehadiran vaksin tentu akan menjadi harapan utama demi meredam Pandemi Covid-19. Selama ini, vaksin terbukti efektif mencegah infeksi beragam penyakit.

Di Indonesia, kabar baik justru datang dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dalam upaya membuat antigen Covid-19. Peneliti Vaksin Covid-19 Prof Herawati Sudoyo, mengaku, apabila sesuai waktu yang dijadwalan maka Indonesia bisa memproduksi vaksin Covid-19 secara massal pada bulan Februari 2021.

Pembuatan vaksin juga tidak mudah, karena proses ini harus dimulai dari pembuatan bibit vaksin lalu diujikan kepada hewan dan manusia.

Pengujian vaksin kepada manusia dilakukan melalui uji klinis tahap I, II, III. Rangkaian pengujian itu bertujuan untuk memastikan bahwa vaksin adalah pengobatan yang aman dan tidak memberikan efek negatif pada kesehatan manusia.

Kabar gembira ini tentu saja perlu mendapatkan perhatian dari banyak kalangan, keberadaan vaksin nantinya diharapkan menjadi angin segar bagi seluruh masyarakat yang selama ini merasa terkungkung oleh beragam protokol kesehatan yang memaksa banyak aktifitas tertunda seperti sekolah, perkuliahan hingga konser musik yang selama ini menjadi agenda yang belum diperbolehkan.( Dodik Prasetyo, Pemerhati Masalah Sosial)