AMBON, Siwalimanews – Karena sering meng­akomodir kontraktor luar Maluku untuk me­nangani sejumlah pro­yek nasional, Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP­2JK) wilayah Maluku diwar­ning.

Komisi III dalam ber­bagai kesempatan pe­ng­awas menemukan adanya proyek balai yang dikerjakan kon­traktor luar Maluku tetapi bermasalah.

Bahkan, ada kon­trak­tor yang setelah dipu­tuskan menang tender dan dicairkan 30 persen anggaran tetapi lari dari pekerjaan.

“Kami ingatkan balai, jika lakukan pelelangan jangan kasih orang luar untuk me­menangkan lelang, sebab banyak bermasalah, ambil 30 persen lalu lari tinggalkan Maluku,” ungkap Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Saodah Tethool kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Senin (15/1).

Menurutnya, salah satu tujuan dari proyek pemerintah yakni memberdayakan masyarakat di Maluku, bukan memberdayakan orang luar Maluku yang hanya datang untuk mengambil keuntungan.

Baca Juga: Pemprov Dituding tak Mampu Fungsikan Mess Maluku

BP2JK wilayah Maluku, kata Saodah harus memprioritaskan anak Maluku dalam setiap proses lelang agar uang hanya berputar di Maluku, bukan di luar Maluku seperti yang terjadi selama ini.

“Untuk Tahun 2024 ini jangan coba-coba lelang dimenangkan kontraktor luar, kalau dimenangkan jelas harus orang Maluku supaya uang hanya terputar di Maluku,” tegasnya.

Politisi Gerindra Maluku ini berharap BP2JK agar tetap berhati-hati dalam melakukan verifikasi pemenang lelang, agar tidak terjadi persoalan yang nantinya mem­pertanyakan kinerja balai. (S-20)