AMBON, Siwalimanews – Usai melakukan studi tiru dan kerja sama de­-ngan Pemerintah Kabu­paten Sumedang, Pem­-kot Ambon bakal kembali lagi untuk belajar IT.

Sekot Ambon Agus Ririmase yang memim­pin tim ke Sumedang sekaligus melakukan penandatanganan kerja sama hibah aplikasi digital e-Simpati (sistem penerapan stunting).

MoU hibah aplikasi diteken Bupati Sumedang Doni Ahmat Munir dan Sekot Agus Ririmasse di Gedung Negara Sume­dang, Selasa (21/3).

Sekot Agus Ririmasse mengaku pemkot bersyukur bisa ada di Pemkab Sumedang dalam rangka studi tiru percepatan penanganan stunting.

“Sumedang termasuk salah satu kabupaten kota terbaik dalam penanganan stunting,” kata Ririmasse.

Baca Juga: Bukber Ramadhan di Ambon Dilarang

Kehadiran tim ke Sumedang menurutnya memb­rikan banyak pelajaran termasuk yang dilihat adalah sebuah penanganan itu menggunakan aplikasi termasuk e-Simpati.

“Hari ini kita melakukan MoU hibah aplikasi dan diharapkan dapat mengatasi dan menurunkan angka stunting dari 21 persen menjadi 10-9 persen,” harapnya.

Selain e-Simpati, ia mengakui ada beberapa aplikas lagi dari Pemkab Sumedang yang mau diberikan ke Pemkot Ambon.

“Kita ditawarkan jika ingin pelayanan publik di Ambon bagus, maka harus ada ASN atau tenaga khusus untuk magang. Saya akan bicara dengan walikota agar bagaimana kita nanti akan kirim orang potensial di bidang IT untuk belajar di Semudang,” ujarnya.

Ditempat yang sama Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengakui hibah aplikasi e-Simpati sebagai bentuk kerja sama yang terbangun bersama Pemkot Ambon. “Diharapkan lewat hibah aplikasi ini bisa digunakan pemkot, PKK dan desa kelurahan dalam memper­cepat penanganan penurunan stunting di Kota Ambon,” ujarnya.

Sebelumnya Penjabat Ketua PKK Kota Ambon Lisa Wattimena katakan kunker ke Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang adalah untuk studi tiru berkenaan dengan upaya penanganan stunting

“Kabupaten Sumedang sebagai lokasi studi, karena merupakan daerah terbaik dalam program penurunan stunting di Indonesia,” tandasnya. (S-25)