AMBON, Siwalimanews – Di akhir bulan agustus harusnya menjadi masa transisi perubahan cuaca dari Timur ke Barat, atau Hujan ke Kemarau di Kota Ambon.

Namun akibat dari fenomena badai La Nina, maka berdampak pada perubahan cuaca ekstrim yang membuat hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang masih melanda Kota Ambon dan sekitarnya.

“Sebenarnya Kota Ambon di bulan November ini musim timur sudah berakhir. Kita tahu bersama musim timur itu berakhir di akhir Agustus, tapi di 3 oktober kemarin bencana besar banjir dimana mana, itu diakibatkan badai La Nina,” ungkap Sekretaris Kota Ambon, A G Latuheru usai apel Konsolidasi keasiapan antisipasi bencana yang berlangsung di Mapolresta Pulau Ambon, Jumat (13/11).

Menurut keterangan ahli dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan ancaman badai La nina bisa berlangsung hingga November atau Desember. Untuk itu, guna mencegah dampak yang lebih besar perlu adanya sinergitas segala pihak terkait.

“Lewat kegiatan antisipasi ini kita punya persiapan yang dimotori pihak kepolisian dan sama-sama bersinergi lewat apel ini, dengan harapan kalau masih ada ancaman dari badai ini kita sudah siap,”tandasnya.

Baca Juga: Pemilik Lahan TPU Covid: Pemkot Jangan Main-main

Dari segi sarana prasarana sudah sangat memadai kata sekot, hanyan saja perlu dilaksanakan rapat susulan untuk mematangkan persiapan.

“Seletah apel ini ada rapat lanjutan untuk koordinasi. Yang paling utama adalah data dan informasi, jadi lewat koordinasi kita dapat sigap menyebarkan data tetsebut untuk disegara ditindaklanjuti dan diwaspadai untuk menghindari dampak yang lebih besar,” ucapnya. (S-45)