AMBON, Siwalimanews – Upaya pemakzulan Ketua Umum BPD HIPMI Maluku dinilai sarat rekayasa dan kepentingan.

Pasalnya para Ketum BPC HIPMI se-Maluku yang dicatut namanya dalam pemberitaan media beberapa waktu kemarin, seakan-akan mereka yang berbicara dan mengeluarkan mosi tidak percaya kepada kepemimpinan M Azis Tunny.

Ketum BPC HIPMI Seram Bagian Barat Fajli Tara dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Senin (20/11) menegaskan, apa yang dikemukakan belakangan ini adalah rekayasa, justru para ketum dan sekum BPC HIPMI telah bersepakat akan tegak lurus dan mengawal kepemimpinan Azis Tunny sampai masa baktinya berakhir di tahun 2025.

“Sehingga pemberitaan yang muncul atas nama saya, itu tidak pernah saya rilis. Ada yang merekayasa itu untuk mendelegitimasi posisi bang Azis, sebab saya tidak pernah memberikan mosi tidak percaya seperti diberitakan. Itu kepentingan orang-orang tertentu di HIPMI Maluku, yang mungkin karena kepentingannya tidak tersalurkan, sehingga melakukan konsolidasi para senior dan BPC-BPC untuk melakukan pemakzulan,” tegas Tara.

Menurutnya, dinamika organisasi yang disikapi secara tidak elegan seperti itu, tentu akan berdampak tidak baik bagi HIPMI. Kedepan HIPMI Maluku tidak lagi diminati, bahkan orang akan trauma dengan organisasi ini, apalagi harus menjadi pengurus atau ketum, jika cara-cara ini dipakai.

Baca Juga: Rame-Rame Minta Azis Tuny Mundur dari Ketum BPD HIPMI Maluku

Hal senada disampaikan Ketum BPC HIPMI Seram Bagian Timur Saddam Rumalutur, yang menyesalkan adanya kelompok tertentu di HIPMI Maluku yang selalu mengatasnamakan para ketum BPC untuk memuluskan kepentingan mereka.

“Saya tahu siapa-siapa yang bermain dibalik upaya mengkudeta Ketum Azis. Tapi jangan seenaknya mengatasnamakan kami untuk terlibat di dalam kepentingan kalian. Ini sudah masuk delik pidana karena berikan opini di media pakai nama kami, tanpa kami tahu,”tegasnya.

Saddam juga mengaku, bahwa sebelumnya, mereka selalu ditakut-takuti akan dicaratekerkan akibat imbas dari dinamika yang terjadi di HIPMI Maluku sebelum munas, beberapa bulan lalu dan yang selalu pasang badan, adalah Ketum Azis Tunny. Sehingga, pihaknya akan terus mengawal kepemimpinan Azis Tunny hingga akhir tahun 2025 mendatang.

“BPC HIPMI SBT berkomitmen untuk berdiri bersama-sama dengan Ketum Azis. Kami tegak lurus pada kepemimpinan Ketum Azis,” tandasnya.

Hal serupa juga disampaikan Ketum BPC Buru, Alvin Wael yang juga menyesalkan sikap pihak-pihak tertentu yang selalu mengatasnamakan BPC di Maluku.

“Saya sudah berkoordinasi dengan teman-teman Ketum dan Sekum BPC di Maluku, tidak ada tuh mosi tidak percaya buat Ketum Azis,” ungkapnya.

Menurutnya, ada orang-orang tertentu di HIPMI Maluku, yang sebelumnya meminta spesimen tandatangan para Ketum dan Sekum BPC, tanpa mereka ketahui maksudnya buat apa. Belakangan mereka ketahui ternyata tujuannya untuk pemakzulan Ketum Azis Tunny.

“Hanya baru beberapa saja yang sudah terlanjur kirim spesimen tandatangannya, tapi sebagian besar belum. Kalau pun ada surat yang mengatasnamakan BPC, saya dan teman-teman menegaskan, itu bukan resmi dikeluarkan oleh BPC,” tandasnya.

Dia berharap beberapa oknum senior di HIPMI Maluku lebih bersikap bijaksana, tidak menjadikan HIPMI sebagai organisasi hanya untuk memuluskan kepentingan mereka.

“Di HIPMI kami hanya ingin membangun relasi, memperluas jaringan, bukan terus-terusan dilibatkan dalam konflik kepentingan yang tidak penting seperti ini,” jelasnya.

Beberapa Ketum BPC yang berhasil dihubungi juga menyatakan hal serupa dan ramai-ramai menolak upaya penggiringan mosi tidak percaya kepada Ketum Azis.

“Komitmen kami tegas berdiri bersama Ketum Azis sampai periodesasinya berakhir. Kami juga menolak dengan tegas upaya pemakzulan bang Azis dari posisinya sebagai Ketua Umum BPD HIPMI Maluku. Sekali lagi saya tegaskan, kami tegak lurus kepada Ketum Azis,” kata Ketum BPC HIPMI Kepulauan Aru, Wahab Mangar. (S-25)