AMBON, Siwalimanews – Universitas Pattimura Ambon telah menyiapkan ahli yang akan meng­analisis spesimen pasien terpapar Covid-19 di Maluku melalui metode Polymerase chain reaction (PCR).

Sekitar tiga ahli yang disiapkan. Mereka akan membantu memper­kuat SDM di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Ambon.

“Kita dukung apapun langkah yang diambil pemda dalam hal ini gugus tugas untuk menangkal dan memutus mata rantai penyebaran covid termasuk menyiapkan tena­ga yang siap pakai,” kata Rektor Universitas Pattimura, M.J Sap­tenno kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Sabtu (11/4).

Saptenno mengaku, dirinya telah menyurati Gubernur Maluku Murad Ismail perihal kesanggupan Unpatti untuk menyediakan tenaga ahli sebagaimana yang dimintakan oleh gugus tugas. “Kita sudah menyurati ke pak Gubernur, ada tiga ahli dari Unpatti yang siap membantu,” ujarnya.

Lebih lanjut Saptenno mengata­kan, surat tersebut telah dikirim minggu lalu, dan saat ini Unpatti hanya menunggu arahan dari pemerintah daerah dan gugus tugas terkait dengan kapan waktunya tenaga ahli itu akan dipakai di BTKL-PP.

Baca Juga: Pasien Positif Rapid Test dari Buru Diisolasi ke RST 

Selain  itu, Unpatti juga telah menyiapkan 60 orang relawan untuk membantu pemda dan gugus tugas tangani Covid-19.

“Kita sudah punya relawan dari Fakultas Kedokteran, sudah 60 orang semuanya tergantung pak Gubernur minta apapun kita akan bantu, kita sudah sampaikan informasi itu ke pak Gub,” tuturnya.

Sementara Dekan Fakultas MIPA Unpatti Pieter Kakisina yang dikonfirmasi mengungkapkan, keinginan Unpatti untuk membantu pemda menangani Covid-19 su­dah di­sampaikan sebelum gugus tugas berkoordinasi terkait kekurangan tenaga analisis di BTKL-PP.

“Saya katakan di MIPA ada sumber daya yang sering dan terbiasa melakukan PCR yang semuanya bergelar doktor dan sejak S2 telah melakukan penelitian dengan PCR baik PCR untuk bakteri, PCR pada hewan,” kata Kakisina.

Kakisina mengaku, tidak tahu apakah sumber daya di BTKL-PP sudah terbiasa dan sering melakukan PCR atau tidak, karena itu ia telah mengusulkan kepada rektor untuk tenaga ahli di Unpatti mendampingi pegawai yang ada di BTKL-PP untuk proses reparasi dan interpretasi hasil PCR.

“Untuk interpretasi dan reparasi PCR harus dilakukan secara hati-hati berkaitan dengan akan ditetapkan hasil pemeriksaan itu positif atau negatif,” ujarnya.

Sejumlah ahli Fakultas MIPA yang direkomendasikan Kakisina yaitu, Synodalia Ch. Wattimena, Cecilia A Seumahu dan Roni Kunda. “Semua berasal dari jurusan MIPA Biologi dan ketiganya setelah dikonfirmasi menyatakan bersedia membantu pemda,” jelasnya.

Jika masih kurang, Kakisina mengusulkan untuk melibatkan  Gino Limmon, yang juga terbiasa lakukan analisa PCR. (Mg-4)