NAMLEA, Siwalimanews – Universitas Iqra Buru (Uniqbu) resmi membuka kampus C di Kecamatan Waplau.

Peresmian dibukanya kampus C ini ditandai dengan pengguntingan pita dan pembukaan papan selubung oleh Ketua DPRD Buru, M Rum Soplestuny serta penandatanganan nota kesepahaman antara Rektor Uniqbu dan Camat Waplau. Launching kampus C itu dihadiri Sekda Buru Ilyas Bin Hamid, Rektor Uniqbu, Muhammad Sehol, para asisten dan pimpinan OPD serta Camat Waplau, Halid Tasalisa.

Dalam nota kesepahaman itu tertera, masyarakat di Kecamatan Waplau melalui camat menghibahkan lahan seluas 2ha lebih untuk membangun Kampus C Uniqbu bagi kegiatan perkuliahan di daerah itu.

Ketua DPRD Buru, M Rum Soplestuny dalam sambutannya mengatakan, sebagai wakil rakyat dirinya bangga dengan dibukanya kampus C di Waplau. Untuk itu ia berkomitmen bersama rekan-rekannya di DPRD dan juga pihak eksekutif akan terus mendukung pengembangan Uniqbu dalam rangka peningkatan SDM di Kabupaten Buru.

Ditempat yang sama Sekda Buru menambahkan, berkaitan dengan upaya pengembangan kampus dan peningkatan angka partisipasi siswa masuk kuliah, maka Universitas Iqra Buru hari ini melakukan pencanangan kampus kelas Waplau quna mengurai problem dan tantangan peningkatan SDM pada wilayah-wilayah yang sulit terjangkau.

Baca Juga: Nainggolan Resmi Tinggalkan Polda Maluku

“Apalagi kecamatan ini secara geografis sangat strategis bersentuhan dengan kecamatan dan desa-desa sekitarnya yang dianggap masih terisolir dan terkebelakang,” ujar sekda.

Momentum ini, kata sekda, sangat tepat mengingat begitu antusias masyarakat dan pemerintah kecamatan waplau yang begitu bersemangat dan mendukung Desa Waplau sebagai salah satu lokasi pengembangan kampus.

Camat Waplau Halid Tasalisa menambahkan, kehadiran kampus C Uniqbu yang di Waplau bertepatan dengan ulang tahun kecamatan ke-17.

Rektor Uniqbu, Muhammad Sehol pada kesempatan itu menjelaskan, kampus utama Uniqbu sejak berdiri induknya berada di Namlea, dalam perkembangannya Uniqbu telah mngembangkan sayap dengan membangun Kampus B di Namrole, ibukota Kabupaten Buru Selatan dan kini menambah lagi kampus C di Waplau.

“Saya sangat berterima kasih kepada camat, terlebih lagi masyarakat Waplau yang mengikhlaskan lahan mereka untuk dibangun kampus C,” ujarnya.

Ditegaskan, jangan ada yang beranggapan bahwa kuliah di universitas ini adalah kampus yang ‘kaleng-kaleng’. 20 tahun perjalanan Uniqbu dan telah dipimpin sembilan rektor dan terakhir dirinya menggantikan rektor sebelumnya Muhammad Mukaddar, satu-satunya universitas di kabupaten ini sudah mengungguli 200-an kampus yang ada di Maluku dan Maluku Utara.

“Kemudian dari 4000-an kampus negeri dan swasta di Indonesia, Uniqbu berada di level tengah yakni di level 2000-an,” ujarnya.

Menurutnya, Uniqbu masih berkategori sebagai kampus binaan bersama 3000-an kampus yang lain di Indonesia.

“Kalau klaster perguruan tinggi itu ada yang namanya klaster utama yaitu UGM dan seratusan kampus yang berbobot. Kemudian ada klaster kampus madya sekian ratus kampus. Srmentara kita berada di klaster tiga yang namanya klaster binaan,” ujarnya.

“Pada klaster binaan, dalam kategori penelitian dari 3000-an kampus binaan, ternyata Uniqbu masuk urutan dua terbaik. Kita hanya kalah dengan Universitas Fajar,” tuturnya.

Artinya tandas Sehol, mutu dari dosen – dosen di Uniqbu sudah membumi di wilayah timur maupun barat Indonesia. Dengan catatan yang baik ini, maka para orang tua jangan ragu anaknya menimba ilmu di kampus Uniqbu.(S-31)