DEMI membangun pemahaman dan peningkatan kapasitas tenaga pengelola imunisasi dan farmasi, tentang pengelolaan management vaksin yang efektif (EVM).

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku bekerjasama dengan Dinkes Maluku Tengah (Malteng), serta didukung oleh UNICEF, melaksanakan kegiatan Lokakarya pengelolaan vaksin yang efektif (effective Vaccine Management), pada staf Puskesmas disetiap Kecamatan yang ada di Malteng.

Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk lokakarya yang berlangsung selama tiga hari ini, berlangsung di Hotel Isabela Masohi, kamis (1/12) lalu.

Peserta lokakarya tersebut, berjumlah 47 orang yang terdiri dari dua orang staf pengelola imunisasi Dinas Kesehatan, tiga orang staf pengelola gudang vaksin Malteng, dan 42 orang pengelola vaksin pada Puskesmas se-Kabupaten Malteng.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Kepala Pengelola Program Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Hanse Tanikwele, SKM, Kepala Seksi kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Toria Sangadji,  Health Officer Imunisasi UNICEF Provinsi Maluku, Elda L. Hutapea, Pengelola Imunisasi Dinkes Malteng, Anang Rumuar, Kepala Bidang P2P Dinkes Malteng, Darwin Lessy, dan Konsultan UNICEF Provinst Maluku Daud Samal.

Baca Juga: Marasabessy Bagi Bonus 250 Juta ke Atlit Popmal

Kepada wartawan, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Malteng Zahlul Iksan mengatakan, kegiatan ini harus dilaksanakan, karena masalah yang terjadi pada Puskesmas adalah penerapan management Puskesmas belum efektif, tentang pengelolaan keuangan. Padahal pimpinan puskesmas ditunjuk secara penuh sebagai kuasa pengguna anggaran, sesuai PP 12 Tahun 2017 Permendagri 77 Tahun 2020.

“Makanya masih kedodoran dalam pengelolaan keuangan, mereka masih dalam tahap pembelajaran cara membuat LPJ. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa, paling tidak ada kemajuan,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Health officer immunisasi UNICEF Perwakilan Provinsi Maluku Elda Lunera Hutapea mengatakan, kegiatan ini dibuat untuk mengkapasitasi petugas Puskesmas bisa mengelola vaksin dengan baik. Agar kualitas vaksin terjaga.

“Jika sudah disuntikan kepada anak, maka kekebalan bisa mencapai maksimal sepenuhnya,” jelas Hutapea.

Dirinya berharap, Petugas Puskesmas yang mengikuti kegiatan ini, bisa melaksanakan perbaikan dalam hal pencatatan, management penyusunan vaksin, pelaksanaan imunisasi yang berkaitan dengan vaksin, kemudian melakukan perubahan berdasarkan teori yang sudah dibawa pada pelatihan ini. (S-17)