DOBO, Siwalimanews – Kepala Biro Anak dan Remaja Sinode GPM Pendeta Fifi Tumalang membuka kegiatan Baku Dapa Anak dan Remaja tingkap Klasis Pulau pulau Aru, di Lapangan Yos Sudarso, Senin (3/7) malam.

Tumalang dalam arahannya mengatakan, kegiatan yang diikuti 28 jemaat di Klasis PP Aru, merupakan bentuk implementasi dari salah satu prioritas pengembangan pelayanan GPM, yakni pengembangan dialog dan kerjasama lintas agama dan iman, karena pada Jumat nanti, ada kegiatan lintas iman bersama 20 anak dari Muslim, Katolik serta gereja-gereja saudara lainnya.

Olehnya, melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan diri anak dan remaja menjadi pribadi yang tangguh, menjalani pola hidup yang bersih, sehat dan mampu membuat pilihan-pilihan serta keputusan yang baik, entah itu di saat ini maupun di masa yang akan datang dalam era, dimana penduduk dunia dalam satu komunitas global melalui kemajuan teknologi komunikasi dan informasi pola hidup yang bertanggung jawab serta sungguh-sungguh mencintai dan merawat alam ini.

“Kegiatan ini juga merupakan bentuk implementasi dari salah satu prioritas pengembangan pelayanan GPM yakni pengembangan dialog dan kerjasama lintas agama/iman,” ujar Tumalang.

Sementara Wakil Bupati Aru Muin Sogalrey dalam sambutannya memberikan apresiasi dan penghargaan kepada GPM yang sangat proaktif memberikan perhatian besar terhadap tumbuh kembang anak Indonesia, khususnya di Maluku dan Kabupaten Aru, melalui metode variatif berupa bina umat serta penyelenggaraan pendidikan formal gereja secara berjenjang, dan pada saat ini untuk kesekian kalinya kegiatan ini digelar dengan baik.

Baca Juga: Dokter di Maluku Ikut Pelatihan Tangani Pasien Dalam Kondisi Trauma

“Melalui momen ini diharapkan peran GPM dapat memberi dampak positif menghadirkan gereja yang ramah anak, turut serta menjamin terlindungnya hak dan kewajiban anak tumbuh kembang, belajar, dan berkreasi sesuai potensi dan minat ditengah banyaknya tindak kekerasan pada anak yang terjadi,” ujar wabup.

Menurut wagib, begitu besar antusias, pertanda bahwa semangat dan spiritual mereka terus mengalami pertumbuhan dan peningkatan yang perlu terus biasa pada forum seperti ini yang memberi ruang kreatif dalam pojok minat dan pojok belajar di kelas yang akan diikuti selama kegiatan.

Forum ini juga menjadi studi meeting jumpa remaja lintas iman, sebagai ruang menguatkan solidaritas yang dikemas dan dampak hasil kegiatan ini. Hal ini sangat positif yang perlu terus dikembangkan demi merajut kebersamaan membangun bumi jargaria rumah bersama.

Pada kesmepatan itu wabup juga minitpkan pesan agar, kuatkan dan potensikan kemitraan bersama pemerintah daerah, untuk mendorong tumbuh kembang anak, melalui kegiatan-kegiatan yang positif demi mengatasi kecanduan gadget di era sekarang.

“Anak-anak terus dijadikan sebagai pelopor dan pelaku masa depan dengan mendorong mereka kreatif dan inovatif,” ujar wabup.

Berikutnya kata wabup, Badar klasis Pp Aru bisa berdampak menjadi saluran inovasi informasi positif ke anak-anak lainnya dan menjadi pelopor lahirnya program-program pengembangan spiritual anak di gereja, masyarakat, bangsa dan negara.

GPM juga harus terus menjadi rumah bersama yang ramah anak, menggelorakan semangat pro terhadap hak dasar anak, demi menghadirkan pemulihan hidup dan traumatis akibat kekerasan serta eksploitasi maupun pencari nafkah usia dini.

Hindari advokasi dan pendidikan non formal khususnya di keluarga yang sarat dengan narasi yang menggurui dan sangat minim dengan keterlibatan anak dalam memberikan pendapat, serta suasana keluarga yang tidak memberi ruang untuk bermain sambil belajar, sebagai suatu yang sesungguhnya sangat dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak.

“Marilah membangun jejaring kerjasama internal dan eksternal untuk menguatkan identitas dan kedaulatan potret anak yang ceria, cerdas dan beriman. Kita semua saksikan realitas dan konteks, bahwa kehadiran anak masih dianggap sebagai pelengkap dalam kehidupan keluarga,” pinta wabup.

Sementara, Ketua Klasis PP Aru Pendeta Hengki Mussa menambahkan, kegiatan kali ini bukan sekedar mengisi masa libur atau memilih anak untuk kegiatan Badar tingkat sinode di Masohi nanti, tetapi kegiatan ini merupakan kegiatan untuk menumbuh kembangkan potensi anak GPM untuk menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab.

Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pola pikir anak yang lebih bertanggung jawab terhadap dirinya maupun lingkungan, menumbuh kembangkan anak lintas iman untuk membangun kesadaran toleransi yang dimulai dari anak-anak, apalagi Kabupaten Aru telah dinobatkan sebagai laboratorium kerukunan umat beragama

“Kegiatan ini juga akan memberikan pendidikan dalam berbagai kegiatan diantaranya mengenal fotografi, penyakit menular, cinta lingkungan, jurnalistik, pangan lokal, pengolahan kuliner, model busana daerah, cinta bahari dan pariwisata,” pungkas Musa.(S-11)