Tuan Tanah Tegaskan Tutup TPU Covid, Walikota Bungkam
AMBON, Siwalimanews – Antori Nasela menegaskan sudah menutup akses jalan menuju ke TPU pasien Covid-19 di Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, sejak Jumat (13/11).
Langkah ini terpaksa dilakukan karena Pemkot Ambon tidak punya itikad baik untuk membangun komunikasi dengan dirinya selaku ahli waris tuan tanah.
“Jadi saya tetap palang pintu masuk ke TPU Hunuth, karena itu tanah milik saya,” tegas Nasela kepada Siwalima, Minggu (15/11).
Nasela mengatakan, pintu masuk ke TPU Hunuth sudah ditutup sejak 13 November, dan tidak akan dibuka, kalau tidak ada niat baik pemkot untuk membicakan lahan yang telah digunakan. “Sejak hari Jumat kemarin sampai sekarang saya masih palang pintu masuk ke TPU Hunuth,” ujarnya.
Dia mengaku, sudah pernah diundang untuk pertemuan dengan Pemkot Ambon yang diwakili oleh Sekot AG Latuheru, naman tidak ada titik temu.
Baca Juga: Karyawan Rumah Makan Hidayah Tewas Kesetrum“Tidak ada titik temu dalam pertemuan dan saya juga tetap tutup pintu masuk sampai ada komunikasi lanjutan dari Pemkot Ambon,” tandasnya.
Sebagai ahli waris dirinya kecewa dengan arahan sekot yang meminta dirinya menyurati walikota dan kapolda terkait penggunaan lahan tersebut.
“Saya bingung juga mau surati walikota dan kapolda dasarnya apa, karena itu lahan saya, masa orang yang menggunakan, saya yang harus menyurati, untuk apa,” tandas Nasela kesal.
Sebelumnya Nasela mengaku, lahan miliknya seluas 90.14 hektar. Dia memiliki hak atas lahan itu dari kakek ayahnya, almarhum Haji Arajan Nasela.
“Saya ingatkan pemerintah kota, lahan itu diberikan oleh almarhum Haji Arajan Nasela kepada saya sejak dulu, tetapi sudah digunakan oleh Pemkot Ambon sebagai TPU tanpa izin,” tandasnya, kepada Siwalima, Kamis (12/11).
Nasela mengatakan, dirinya baru mengetahui kalau lahan tersebut telah digunakan oleh Pemkot Ambon menjadi TPU sejak dua minggu lalu.
“Saya baru dari Papua, karena bermukim di sana. Ketika saya melintas, saya lihat lahan itu sudah dipakai sebagai TPU, saya komplein ke Pemkot Ambon,” jelasnya.
Bungkam
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy memilih bungkam soal ancaman pemilih lahan TPU pasien Covid-19.
“Nanti saja ya,” kata walikota ketika dikonfirmasi Siwalima, disela-sela pencanangan Waiheru sebagai Desa Tangguh, Jumat(13/11).
Dihubungi kembali, namun ia enggan mengangkat telepon. Pesan whatsapp juga tak dibalas. (S-39/Cr-6)
Tinggalkan Balasan