AMBON, Siwalimanews – Keterbatasan dalam situasi pandemi Covid-19, membuat banyak hal yang tak bisa dilakukan oleh Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta.

Karenanua, dibentuklah sebuah gerakan lintas generasi yakni ‘Gerak ET’ untuk nantinya, dapat mengembangkan seluruh kreatifitas di semua kalangan, berdasarkan sumber daya yang dimiliki masing-masing.

“Lewat gerakan ini banyak hal yang dapat dilakukan untuk kembangkan kreatifitas tanpa batasan umur sehingga ditengah pandemi Covid-19 ini, Gerak ET perlu dihadirkan ditengah- tengah masyarakat berdasarkan sumber daya yang dimiliki,” ujar Sekretaris Gerak ET, Eltin Tanalepy kepada Siwalimanews di Baileo Rakyat Belakang Soya.

Diharapkan, Gerak ET dapat membuat gebrakan-gebrakan sekalipun dalam kapasitas yang kecil, untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

“Ada bebebarapa langkah yang dibuat kemarin sekalipun tidak terekspos secara keseluruhan di media paling tidak orang bisa merasakan yang kita lakukan, oleh sebab itu gerak ET bukan hanya sebuah gerakan dengan nama besar ibu Elly Toisuta tetapi ada tindakan- tindakan kecil yang dilakukan dengan dampak yang besar,” tuturnya.

Baca Juga: Lagi, 14 Pasien Covid-19 Asal Kota Ambon Sembuh

Ditempat yang sama Ketua Gerak ET Fadli menambahkan, Gerak ET ini dalam pembentukannya ada langkah-langkah yang dilakukan terkait dengan inovasi dan pemberdayaan lintas sosial pemberdayaan masyarakat dan edukasi yang dibuat.

Langkah awal yang dibuat Gerak ET yakni membuat sayembara pembuatan logo ET bagi seluruh anak muda lintas genarasi.

Pembina Gerak ET Elly Toisutta memberikan apresiasi bagi anak-anak muda yang terpanggil sehingga memiliki inisiatif untuk membuat ‘Gerak ET’.

”Selaku pembina ‘Gerak ET’ saya tetap berharap kepada seluruh masyarakat Kota Ambon dimana dalam situasi seperti ini jangan buat kita terkekang di rumah tetapi dalam situasi seperti ini kita di tuntut untuk berikan kreatifitas kepada maayarakat dan saling beri dukungan,” ujarnya.

Dengan diluncurkan ‘Gerak ET’ dengan sebuah kompetisi yang kecil ini diharapakan semua warga kota bahkan masyarakat Maluku di zaman milenial ini dapat menuangkan segala kratifitasnya dalam lomba tersebut.

“Walapun katong tado dalam rumah, bisa dapat berkreasi dan bermanfaat bagi orang lain, jumlah hadiah yang ditawarakn tidak terlalu besar tetapi jadikan hal ini untuk semangat berkreatifitas,” tutupnya. (Mg-5)